Friday, May 16, 2008

Para Decision Maker

Tadi aku baru denger katanya, Exxon bisa memperpanjang kontraknya untuk eksplorasi minyaknya di Cepu sampai , let se.....2030????????? (nanti aku coba masukin linknya)
Suka nggak habis pikir sama para pejabat dan penguasa di negara kita, mereka itukan decision maker, sadar ngapa kalau ucapan dia, tanda tangan dia, kethok palu dia, itu menentukan nasib seluruh bangsa, nggak cuma sekarang tapi juga seterusnya.

Kita semua pasti tahu banget kalau Pertamina yang notabene, perusahaan negara anak negeri, yang tujuan utamanya adalah demi kesejahteraan bangsa kan, kok berasa kaya perusahaan gurem di kandang sendiri yang lebih banyak dikuasai oleh perusahaan asing *KITA SEDANG MEMBICARAKAN MINYAK DAN PRODUK TURUNANNYA*, Seperti Shell, caltex, Exxon, bahkan Petronas. Dan yang nggak habis pikir adalah para pimpinan dan komosaris itu perusahaan kok ya cuma mikir kepentingan sendiri dan sesaat saja, kalau udah bau duit, kayanya teriakan orang orang yang sengsara jadi nggak kelihatan dan kedengaran lagi, mumpung.

Kalau aku jadi pemimpinnya pasti, begitu denger berita kaya gitu, aku bakal nyuruh manggil para decision maker itu, kalau mbulet dan merasa benar, pasti nggak masalah dong kalau diaudit BPK atau KPK, kalau lembaga lembaga pengawas dan pemeriksa masih bisa ditembus, ya sudah waktunya aku sebagai pemimpin bertindak tegas, sekarang saatnya memulai sesuatu untuk bangsa kita sendiri, untuk generasi penerus kita, untuk kebesaran nama negara kita, supaya tidak cuma kaya macan ompong. Masalahnya aku ini bukan pemimpin negara, aku ini cuma ibu rumah tangga, yang nggak sepinter para decision maker itu (dalam mengutamakan kepentingan sendiri).

Lha wong para Decision maker itu kan sudah digaji sangat banyak, supaya bisa benar benar berpikir atas nama rakyatnya, bukannya buat beli mobil mewah yang adem, dan bayar pengawal resmi, yang kalau macet dan panas di jalan Jakarta, tetap bisa langsam ngebut (Kalu dah gitu gimana tau rasanya orang yang kegencet di metromini yang panas, dengan nasib yang tergantung ama sopir batak yang merasa diri Shumacher).
Mereka lupa sama tugas mereka, mereka pikir dengan posisi mereka adalah saat untuk membayar kembali materi yang sudah mereka keluarkan untuk mencapai posisi itu.Rusak, benar benar ancur semuanya, dan itu seperti lingkaran setan, nggak yang kaya nggak yang miskin, nggak yang kuat nggak yang lemah jadi saling membalas.....

Tapi aku yakin ada banyak sekali pejabat dan calon calon pejabat sebagai seorang Decision maker sejati, yang selalu mengutamakan kebaikan semua orang, dan bukan kepentingan sendiri. Dan aku yakin masih banyak lagi calon calon dan decision maker yang menginginkan bangsa dan negara kita ini sebagai bangsa yang memang benar benar besar dan sejahtera.

No comments: