Wednesday, April 30, 2008

Cerita lucu

Disini nggak gampang dapetin warung kaya di kampung kita. Tapi kebetulan unit aku emang strategis banget. Tinggal turun *kita tinggal di lantai 3* udah bus stop ke arah City atau Toowong, mau ke UQ/ tinggal nyebrang. Males masak? *cie kaya orang kaya* ada Nando's, rumah makan Thailand, ama Miss India disamping rumah. Mau nyalon ada juga. Dan yang paling enak adalah ada China Shop, tinggal jalan nggak sampai 20 meter.

China shop ini lumajen lengkap lah, khususnya bahan atau bumbu asia yang nggak ada di supermarket besar kaya Coles atau Woollie *dibanding kalau mesti ke china town, harus ganti kendaraan 2 kali, kalau naik mobil susah nyari parkiran*. Cuma ya gitu mahalnya gila, merasa kali ya dia dibutuhin banget, secara Coles terdekat sekitar 1 km. Buat gambaran kara 200 ml, di Yuen cuma 99 cent. di dia $ 2 something.

Ada salah satu kasir, entah anaknya antah adik pemiliknya, yang bikin aku bete banget. Suatu kali aku belanja keperluan yang lagi nggak ada *aku nggak pernah belanja banyak di situ, mahal. paling kalau uda kepepet keabisan aja*.
Ni nci nggak tau kenapa emang gayanya agak sepak. Kadang kadang agak seenaknya dia, kalau lagi ramah ya ramah, kalau lagi nyengit, waduh....
Waktu aku bayar belanjaan, ceritanya aku ngasih uang $ 10, karena belanjanya cuma $ 5 , dia ngasih aku kembalian $5. Mukanya lempeng banget, ngasi akukembalian. Aku agak kaget ngliat uangnya, uda nggak cuma sobek, tapi emang uda ilang separo *uang kertas 5dollaran*.
Aku minta ganti ama dia *aku emang jarang banyak ngomong kalau ama dia, mungkin dia pikir aku asia bego kali yang nggak bisa bahasa , tapi kalu ibu ibu yang tua/pemiliknya sering ngobrol*
Terjadilah percakapan berikut ini :

Aku : "Could U give me another money!"

Nci : "Why?" (tangannya masih keukeuh ngulurin duit yang tinggal separo)

Aku : Nunjukin wajah nggak suka *ekspresif banget bok* "I'm sorry, I can't take it"

Nci : Narik uangnya, terus dia ambil uang $5 yang masih utuh, dari laci, tetep dengan muka ngeyel dia bilang , "Actually it's alright, people give to me and I give to you". Suaranya kenceng banget, ampe banyak pembeli lain yang nengok.

Aku : senyum nggak peduli, yang penting aku benar, semakin kamu teriak, semakin costumermu tahu, toh yang rugi bukan aku sendiri.

Aku : "Ok, thank you", aku ambil uang kembaliannya, aku tunjukin aja senyum kemenanganku frontal

Nci : Masih terus bilang, "It's alright, I can give to you, You still can use it"

Aku : "See You !!!" Dalam hati katawa, lucu banget kok jadi dia yang marah. Samar samar aku masih dengar dia ngomel, that's fine bolak balik.

Sebenernya aku kesel banget ama tu Nci, kalau dia sial dapet duit sobek, terus apa dia pikir orang lain yang harus nanggung rugi. Terus caranya ngomong "People give to me and I give to you" itu menurutku ngina banget. Kalau aku nggak mau, itu kan hakku dong as custumer.

Ampe sekarang masih suka gondok, kalo lagi belanja terus dia yang nglayanin, tapi aku mah nggak peduli kalau aku bener.......... lo jual aye beli (dalam arti yang sebenarnya dan juga kiasannya).

Ada ada saja , disini yang njunjung customer satisfaction, masih ada juga orang yang mau nyari untung sendiri.


PS : Sebenarnya aku uda mulai curiga ama sifat jelek si Nci satu itu, waktu aku ngliat orang kompalinin makanan atau roti *nggak begitu jelas soalnya uda lama banget* yang menurut pembelinya expired, tapi dianya malah ngotot, bukannya minta maaf atau ngasi ganti, tapi yang aku dengar dia agak ninggin suaranya kaya waktu ama aku diatas, jadi seakan akan si customer ini yang salah , pokoknya intinya dia merasa benar.
Makanya tips kalau belanja khususnya di China atau Vietnamesse store, musti rajin mantengin tanggal kadaluarsanya. Kalau ada makanan dia jual dibawah atau bahkan lebih dari setengah harga, cek lagi expire datenya *kalau ngak uda expired, ya uda tinggal ngitung hari expirenya".

Maaf no offense, sekali lagi ini seperti buku harianku, tempat aku numpahin perasaanku.

We are not a super (bank) man

Kenapa ya pikiran dan konsentrasi jadi semakin kacau, kalau udah merasa pasti mau pulang? Padahal dengan tenggang waktu hampir 2 bulan, kan masih lama, masih banyak juga yang mesti dikerjain, tapi otak kok larinya kesana terus *pulang maksudnya*, kalau udah gitu perasaan udah panik aja inget rumah yang nggak tau gimana kabar dan bentuknya, ingat nasib anakku untuk sekolahnya, ingat banyak banget yang harus dikerjain sesampainya disana * semua minta dikerjain bareng bareng, huaaaaaaaaaaaaah*.

Sementara disini barang barang masih seperti dulu, masih seperti yang 1 tahun lagi mau pulang, tidak ada sedikitpun yang sudah di packing (baru sebagian buku). Dan yang paling penting adalah papa dan thesisnya *apa kabar pa?* .

Aku suka ngerasa kalau aku dan papa as a couple itu selalu ditakdirkan menghadapi suatu yang penting dan urgent dalam waktu yang bersamaan, dan keduanya atau ketiganya itu bukan pilihan, tapi semuanya emang harus dikerjakan, tapi dengan tenaga, waktu dan kemampuan juga situasi kami, jelas harus ada prioritas. Tapi jelas nggak mudah menyusun prioritas untuk sesuatu yang harus dikerjakan berbarengan. Sialnya nggak jarang itu semua nggak ada kaitannya ama kita sendiri.

Kadang kadang suka capek ati sama orang orang yang justru dekat, tapi mereka justru nggak bisa mengerti keadaan kami, yang ada hanya tuntutan dan hujatan. Semuanya adalah tentang kepentingan mereka sendiri. Mereka pikir kami mendapatkan semua ini hanya dengan ongkang ongkang kaki. I wish we are just a real Bank like what they think!!!

Tuesday, April 29, 2008

Legaan

Dapat sedikit informasi tentang sekolah untuk anakku. Agak sedikit lega.

Silly Pictures






Monday, April 28, 2008

Sekolahan Buat Anak ?

Pusyiiiiing buangeet.....

Akhir akhir ini browsing browsing sekolah untuk Izhhar, hasilnya ? Cah Ndae......*maafken kalo kasar*

Gila ya sistem pendidikan di Indo ini, sekolah sekolah ukuran nya nggak jelas, bagus enggaknya Wallahualam bisawab, bayarnya bisa bikin ......*ndenger informasinya aja langsung jantungan*

Lha dulu aku ama si papa aja cuma sekolah SD negeri, sekarang cari SD negeri yang bagus? tolong ya kasi inpormasi kalo ada? *setengah nggak yakin eksistensinya* . Belum lagi para guru gurunya nggak cuma bisa ngajar tapi juga pintar bisnis.

Ya namanya anak (baru) satu pasti maunya ngasi yang terbaik dung, tapi kalo bisa yang nyambung ama pendidikan dia sebelumnya (disini). Jadi inget kata orangtuaku, kalau buat anak kepala bisa jadi kaki , kaki bisa jadi kepala. Tapi diatas segalanya adalah proses dan hasil yang halal dong kalo bisa, ya nggak?

Denger denger pendaftaran masuk SD itu sudah dimulai dari Desember, dilanjutkan tes tes untuk menguji kualifikasi si anak. Aku ketakutan banget anakku nggak punya waktu buat itu semua, secara....dia masih disini gitu lohhh.

Iseng browsing di ;

1. JIS (Jakarta International School) (Pondok Indah dan Cilangkap)
Biaya *fiuh* : min $ 10 000 /tahun (belum lain lain)

2. Sekolah Lazuardi Global Islamic School (Cinere)
Biaya pendaftaran :Rp 2 000 000
Biaya : uang pangkal :Rp. 24 juta something
Uang kegiatan tahunan : Rp. 1,4 jutaan
Uang seragam : Rp. 500 rebu something
Spp perbulan :Rp. 695 000 (nanggung, kaya harga barang barang mall)

3. Sekolah Madani
Uang pendaftaran : Rp 5000 000
Tuition Fee : *ambil nafas dulu * Rp 45 000 000/ 6 tahun
Biaya pendidikan : Rp 17 500 000
yang paling bikin lebih berat adalah kampusnya .... di Parung , Bogor.

Sampai disini udah mau nangis.
Terus kemarin Bu Muliaman bilang coba di Yasporbi aja.
Terus browsing, nggak kaya sekolah sekolah diatas, profilnya dan kurikulumnya nggak tertulis jelas, juga nggak ada nama nama besar seperti sekolah sekolah diatas, hanya dari 2 huruf belakangnya, menunjukkan dia dari yayasan BI . Besok aku mau coba telpon.
Mungkin nggak hebat banget, seenggak enggaknya bisa buat batu loncatan atau tempat penyesuain anakku setelah pulang, ....ah nggak mau terlalu berharap lah.

Btw, tentang sekolah sekolah diatas, aku menulis tanpa bermaksud arogan, hanya pengin nunjukin dan nyatet sekolah sekolah yang punya nama besar. Kalau soal kualitas, aku nggak tahu, semua kembali pada anaknya masing masing toh. Bukan juga berarti aku pengin masukin anakku disitu * siapa yang nggak, hi,hi,hi*

Kadang kadang aku mikir, secara (minta kata lainnya dungg) semua orangtua pasti ngasi anak anaknya yang terbaik *tapi jangan terus dimanfaatin buat pemerasan dong* uda pasti pengin anaknya dapat pendidikan yang terbaik mau dia mampu atau nggak. Ya , aku dan suamiku merasa menjadi orang yang cukup mensyukuri nikmat yang kami terima, dan faktor anak yang cuma atau baru satu itu aja, nglihat harga harga sekolah yang punya kurikulum agak lumayan kok mahaaaaaaaaaaaal banget, merasa giris dan ngilu *opo tho bahosone*, gimana ama orang orang yang nggak mampu dan anaknya banyak tapi punya keinginan buat maju. *ingat SD negeri aja sekarang ada istilah unggulan lho, yang ujung ujungnya juga....?*

Aduuuh Toloong!!!! eh *tengak tengok* mau minta tolong ama siape?
Tiket dah di issued. Semoga semua lancar. Amin.

Sunday, April 27, 2008

Herbie dan obsesi para laki lakiku



Ini lho yang dicintai anakkyu ...
Herbie ,saudara saudara. Hampir semua filmnya udah dia tonton. mulai dari Herbie goes monte Carlo, Herbie Goes Banana, Herbie The Love Bug sampai yang paling mutakhir Herbie Fully Loaded yang dibintangi ama Lindsey Lohan *Halah, sampai ngos ngosan aku nyebutinnya*.

Sampai jenis VWnya pun dia tahu, VW bettle tahun 1963.

Yang paling gawat adalah sampai dia terobsesi mengendarai si kodok ini. Gara gara film film diatas *terkutuk kalian (para film )* dia jadi terobsesi jadi racer, sekali lagi dengan si kodok itu juga.
Dan dia nggak berhenti sampai disitu saja. Setiap diberi kesempatan buat beli mainan , most of them adalah replika dari VW kodok dengan tahundan model yang sama. Walaupun kadang kadang nasib para mainan itu mengenaskan, yang protol lah, yang dikasi orang lah, yang ilang lah.

Dan ketika replika ini dan juga situs situs di intenet tentang Herbie ini tidak memuakannya, dia mulai membujuk sang papa untuk membeli mobil ini. Dulu si papa masih berfikir logis. Tapi nggak tau kenapa akhir akhir ini dia sering banget kalau lagi browsing nyari mobil ini, dan harus tahun sekitaran 1963. Katanya kalau bisa punya , dia mau dandanin sendiri. Sudah keracunan Herbie juga dia. Dan ketika melihat si papa nyari nyari VW kodok tersebut, dengan pasti anakku mengklaim, bahwa setelah dia dewasa itu mobil akan menjadi miliknya. Daaa....????

Sekarang masalahnya mobilnya mana?????????

Untuk menetralkan suasana, mama akhirnya mengambil tindakan. Keinginan para lelaki ini akan VW kodok bisa dipenuhi setelah :
1. Semua kebutuhan utama terpenuhi.
2. Mobil keluarga yang pantas sudah ada.
3. Kebutuhan sekunder sudah terpenuhi, dan yang paling penting
4. Kalau ada rejeki nganggur dan....kalau mama ikhlas.

Fair enough kan? Harus!!!!!


Anzac Day dan Hari Pahlawan kita

Kemarin hari jumaat tanggal 25 Mei , disini dirayain Anzac Day. Semacam hari pahlawan . Tahun kemarin nggak sempet lihat Parade di City. Kemarin kita sengaja berangkat pagi buat nglihat parade di Quuen street yang dimulai jam 10 pagi.

Sebenernya parade itu sih biasa aja, nggak ada yang spesial, cuma barisan veteran yang mewakili ranting ranting wilayah tertentu dan veteran veteran angkatan angkatan yang berbeda beda dalam tugasnya di tempat yang berbeda beda pula di masa lalu. Tapi yang bikin spesial bukan karena parade itu diselingi oleh marching band atau kelompok kelompok pemuda yang juga ikut berpartisipasi, tetapi lebih pada semangat yang dijiwai oleh generasi yang sekarang, yang tidak pernah menghadadapi perang. Bagaiman generasi generasi mudanya, berjajar di sepanjang jalan, setiap veteran veteran (yang nggaak jarang dituntun atau naik kursi roda) itu lewat, aplause yang sangat luar biasa diberikan oleh para generasi muda ini terhadap orang orang tua yang diteladaninya.

Aku memandang raut wajah para penonton yang ada di pinggir jalan, ada yang terharu, bangga dan hampir semuanya menunjukkan sikap terima kasih terhadap para veteran tersebut. Tidak ada sedikitpun terdengar suara celaan atau hinaan.

Aku jadi teringat para veteran yang ada di negara kita. Kadang kasian aku melihat mereka, kalau yang sudah berpangkat tinggi waktu pensiun si nggak perlu dibahas. Saking tidak adanya apresiasi dari kita generasi mudanya (aku nggak bilang pemerintah lho), kadang kadang kalau kita nglihat kakek kakek yang tua memakai seragam tuanya dengan berbagai lencana di dadanya, kenapa yang terlihat pada kita cuma kebanggaan semu para kakek (baca veteran) itu atas masa lalunya. Mungkin juga karena kurangnya rasa penghormatan kita pada beliau beliau itu, dan tidak adanya penghargaan atau sikap terima kasih kita pada mereka kali yaa...


Maaf kalau salah

Down to Earth

Aku semakin sadar kalau semakin tinggi pohon, semakin kencang angin bertiup. Tapi juga kita harus ingat falsafah padi, semakin berisi semakin merunduk.* Masalahnya pohon ama rumpun padi kan beda ketinggian, he,he,he*

Aku sering banget merhatiin orang orang (Indonesia) , kayanya banyak banget yang kalau dikasi rejeki (posisi) sedikit, terus sombong atau ekstrimnya nginjek orang lain. Pernah dulu aku dikasi nasehat, itu adalah ciri orang yang nggak mau belajar karena sudah merasa pintar dengan apa yang dia punya *kasarnya low education*. Dan semoga kita semua dijauhkan dari sifat dan sikap itu.

Tapi aku juga sering ketemu sama orang orang yang dikasi rejeki lebih bahkan dibanding orang lain *Ingat prinsip diatas langit masih ada langit*, tapi malah lebih down to earth dibanding orang orang yang dibawahnya *no offense*. Bagaimana mereka menjaga sikap, bagaimana dia bertutur kata, bagaimana dia mendidik anak anaknya, bagaimana dia menunjukkan sikap, semua sangat terjaga, dia bisa amenyampaikan kepentingannya atau kelompoknya tanpa menyakiti atau menzalimi orang lain. Kasih sayangnya pada orang orang sekitarnya, itu semua menunjukkan banget kematangan berpikir dan mental beliau beliau ini.

Down to earth, emang bukan kata yang mudah diejawantahkan. Tapi bukan berarti tidak mungkin tho ...??

Dan aku baru saja ketemu dengan orang yang demikian.Aku ikut merasa bangga mengenal beliau. Supaya itu bisa menjadi pelajaran hidup buat aku dan keluargaku.

Latihan sabar ngadepin rutinitas kesibukan papa

Dari kemarin mama ama Izhhar lagi latihan buat kalau pulang ke Indo . Papa sibuk dari pagi baru pulang sampai malem.

Thursday, April 24, 2008

Nostalgia di Medan

Barusan nelpon temanku di Medan *Hallo Dik Hermin*, salah satu teman seperjuanganku di Medan selain Mbak Anna Robin, ama Bu Aidil. Dik Hermin ini yang dulu dengan suka rela, aku jadiin temen ketika, aku mulai nekat nyetir pertama kali di jalan raya di Medan *yang terkenal itu*.
Padahal waktu itu dia sendiri belum begitu bisa nyetir mobil saat itu, tapi dia menawarkan diri (tepatnya rela mengorbankan diri) menemani aku yang ketakutan (yang atas desakan suamiku yang mengharuskan aku memanfaatkan SIM ku yang sudah hampir 3 tahun nganggur, cuma karena aku nggak berani).

Suami Dik Hermin ini bisa dibilang si bungsu dari PCPM yang ada di Medan pada saat itu, sedang suamiku 2 tingkat diatasnya. Aku ama dia, biasanya plus Bu Aidil kadang kadang Mbak Anna ini hobby banget yang namanya menjelajah belantara dari Pajak ke Pajak (pasar), apalagi yang namanya pajak Ikan (bukan pasar ikan) karena disini pusatnya garmen, mulai dari kain sampai baju muslim seperlengkapannya, dari yang import dari Perancis sampai Tasik, semua ada . Bu Aidil selalu dengan alasan buat ngasi saudara saudara berhasil membujuk kita semua ke 'surga' itu. Dik Hermin sebagai calon Disaigner (dia jago banget bikin baju pasca less di Moda), sangat suka melihat berjenis jenis kain yang ditawarkan disana. Mbak Anna ? Kayanya dia nggak terlalu gila shopping kaya aku *khususnya*, dia itu jenis orang yang belanja kalau perlu, nggak kaya aku, belanja kalau pengin.
Tapi aku ingat banget dia ngajarin aku slogan belanja ini
"Mending nyesel beli daripada nyesel nggak beli".

Sekarang aku disini (Bane), bu Aidil pindah di Jember, tinggal Mbak Anna dan Dik Hermin yang disana. Seru banget kalau lagi nelpon denger cerita cerita tentang teman teman (atau Bos bos) yang ada disana.

Jadi kangen nih, pengin makan di tenda biru...

Wednesday, April 23, 2008

Me (My weight) against Fashion?

Akhir akhir ini kalau lagi nglihat liat majalah Indonesia *via internet* atau blog blog orang Indo, rasanya jadi bega, kalau soal masalah masalah yang terjadi di Indonesia, aku uda pernah kemukain pendapatku, tapi ini hanya sebuah masalah yang sangat kecil dan nggak penting banget. Tapi ini cuma masalah penampilan dunia perdendongan alias outfit ama make up.

KArena aku disini kebawa suasana yang emang santai, jadi nggak cuma penampilanku yang santai, badanku pun ikutan santai, alias penyesuain ke arah kemapanan *mau bilang melar, gemuk dan gendut aja susah*.

Berangkat kesini kalau pakai Esprit (ukuran sini) aku masih bisa pakai ukuran M (mungkin setara L merk umum di Indo), tapi sekarang harus L atawa 12, itupun udah nyaris terancam 14 untuk Bra. Ampun Tuhan jangan melebar lagi!!!!

Kalau ngliat dandanan orang orang di Jakarta yang selalu well prepare, cantik cantik dan keren keren *BTW masih keren kan kata keren itu* dan selalu Up to Date, benar benar seperti sebuah bayangan yang menggoda sekaligus menakutkan buat aku. I want all that lifestyle, like I did before. But with my weight....????


Padahal aku sadar outfit atau pakaian yang Up To Date itu berarti juga pantas, di dunia ini pakaian indah *halah* selalau memusuhi orang berbadan Overweight seperti aku sekarang ini.
So ? Me against fashion (trend) ? Can I face it ???

No, I love fashionable, just like the other...I love to be sophisticate... I love to be my self.
But I should realize about me, myself.


Temanku yang kalau di Indo selalu bermasalah dengan berat badan , dulu (disini) pernah bilang kalau tinggal di Bane ini dia seneng, karena nggak terlalu kelihatan gendut banget, karena disini yang jauuuuuuh lebih gendut banyak. Tapi setelah pulang di Indo, dia ngeluh ngeluh yang menurutnya "kenapa ya perempuan perempuan di Indo itu segitu kurusnya ?sehingga dia merasa kelihatan lebih dibanding mereka ".* Aku yakin banget nggak ada hubungannya dengan krisis yang sedang terjadi di Indo sekarang ini*

Pengin banget mbalikin badan kaya dulu lagi, dan itu perlu kerja keras selain mental baja juga dukungan semua pihak. Tapi disini aku yang jadi tukang masak, gimana dung...? Kalau aku diet anak dan suamiku bisa ngusung spanduk raksasa di depan gedung Parlemen *absurd, absurd* yang tulisannya " Give me a Food "
Kalau itu terjadi opo nggak blaen.

Yah, terakhirnya lebih baik pasrah aja, semoga nanti bisa lebih baik seperti yang aku harapkan.

PS : jangan tanya berat badan, sudah hampir 2,5 tahun aku tidak (mau) kenal timbangan.


Pengin Mixer


Aku lagi ngincer Mixer KitchenAid Artisan. Keren banget. Sayang banget susah banget dapetnya di luar America dan Canada. Karena Kitchen Aid ini produksi America *bukan produk Cina*. Cuma sayangnya dia pakai Voltage 110. Tapi toh bisa pakai adapator.

Kalau untuk barang barang kaya gini suamiku selalu ngedukung, karena aku selalu bisa mbuktiin kalau ini sangat berguna, bahkan bisa menghasilkan.

Kenapa aku suka banget sama Mixer yang ini, karena selain bisa buat bikin cake, juga bisa untuk membuat adonan (dough) roti. Sayangnya kalau sudah masuk Australia harganya jedi sekira$699. Di sananya sendiri sesuai jenis jenisnya harganya dimulai dari $ 200 an sampai $300 sekian. Pernah coba ngintip di Ebay USA, ongkos kirimnya sendiri udah lebih dari $ 100. Mixer ini bisa dipasang dengan berbagai perlengkapan, misalnya Mincer, Pengiris sayur/slicer/shredder, pasta maker, ravioli maker, citrus juicer ice cream bowl attachment dan banyak lagi (dijual sendiri sendiri). Belum lagi pilihan warnay yang lucu lucu.

I hope my wish come true...Amin.

Monday, April 21, 2008

Izhhar and Friend

Anakku punya sahabat sahabat baru lagi sejak naik di grade 2 (2B) , yang pertama adalah Guy, anak ini saking kompaknya sampai merasa perlu buat niruin 'kata kata keren' anakku, jargon andalan anakku *padahal dia sendiri nggak ngerti artinya apa*, yaitu

"KAMU ITU KAYA AYAM"

Daaa...dan begini kalau si Guy niruin *ingat Guy ini anak Bule Austrlia totok* :

"KHAMHU RRITHU KHAYA HAYAM"

Ngakak aku ama papanya dengernya. Sometime ketemu ama ibunya Guy, terus dia bilang kalau si Guy ini kalau udah nyeritain Izhhar heboh dan semangat banget *Sama kasus ama Izhhar*

Yang berikutnya adalah Pranay (yang ini anak Pakistan), kalem, sopan banget, kalau ketemu ama aku selalu nglambain tangan sambil bilang "Hallo, Izhhar mommy"

Yang berikutnya adalah cewek, dia lain kelas, tapi di Year 1 satu kelas, namanya Alex, agak tomboy, kalau liat Izhhar langsung samber tangan, langsung ngajak main, anaknya seru.

Ada lagi satu cewek namanya Kate, dulu juga satu kelas sampai sekarang, dari dulu aku ama suamiku suka banget ama anak ini. Mukanya cakep terus yang bikin gemes adalah rambutnya kriting rapi, dengan warna merah yang bagus banget. Sifatnya? Aku heran liat anak ini, nggak kaya anak kecil pada umumnya, sikapnya selalu tertata, senyum sopan, kalau digodain Izhhar ketawanya renyah, again sopan. Tapi dia nggak jaim *yang ini kayanya banyak menghinggapi anak anak di Indo, termasuk anakku, biasanya pengaruh ortu, padahal mereka juga pengin main*.

Sebenarnya masih banyak lagi, ada Jack, Ross (bukan Ross Geller yang di Friend lho). Tapi yang diatas kayanya yang akhir akhir ini paling spesial.

Nanti kalau sempet aku posting foto foto mereka.

Kalau tentang anak anak Indo, banyak banget temen temennya, karena selain di sekolah, mereka juga sering kumpul di Musholla kalau lagi ngaji atau pertemuan orang orang tuanya. Mostly ya temen temen satu sekolah, khususnya yang sama gradenya kaya Najma, Abian, Sofie. Tapi Izhhar juga suka main ama anak anak yang lebih gede, bahkan jauh lebih gede dari dia, kaya Yogi atau Dino.

Sunday, April 20, 2008

Fenomena stroller (Pram) dan Asisten Rumah Tangga

Dari hari Jumat kemarin ampe Rabu Target diskon Semua keperluan bayi. Terus ngasi tau temen yang lagi hamil tua. Keterusan ngliat ngliat Stroller Bayi. Lucu lucu ya , kalau soal harga ya gitu lah.... tapi lumayannya ada diskon 25% * disini kalau diskon bener bener, bukan dinaikin dulu*.

(Jogger .Gambar diambil dari Baby Zone)

Sempet mbandingin ama harga stroller di toko online di Jakarta. Naksir stroller Elle, lucu. Tapi nggak tau kenapa ragu ragu banget kalau mau beli secara online di Indonesia, kok kayanya masih belum percaya ya. Mending beli langsung kali.
Si papa suka banget model Jogger (yang rodanya tiga, kaya Bajaj gitu, biasanya untuk ibu ibu yang ndorong anaknya sambil jogging) karena katanya rodanya yang gede gede cocok ama jalan jalan yang kurang bagus. Tapi kekurangannya rata rata bentuknya gede, jadi suka susah kalau dilipet dimasukin mobil yang kecil. Udah gitu pegangannya cuma satu arah, nggak bisa dibolak balik.

Kadang kadang karena udah pengin banget punya anak aku ama suamiku suka jereng kalau ngliat barang bayi yang lucu lucu *belum lagi baju ceweknya, lutunya nggak kuat*. Makanya waktu denger kalau adekku hamil lagi yang ketiga *ambil nafas panjang, nahan iri hati*. Kadang kadang suka ngrasa aku yang hamil, kalau ada sale kaya gini, terus jadi sok ibu hamil *asli biar becanda tapi peerih ya*.

Ngomongin stroller , jadi inget dulu waktu si Mase masih baru lahir beli, tapi jarang banget dipakai, karena dia nggak suka kalau ditaro di Stroller, udah kebiasaan gendong. Paling dipakai buat nyuapin aja . Akhirnya ditaro aja digudang, lama lama jadi karatan. Makanya waktu anak pertama masku lahir, dia mau minta stroller bekas Izzhar, nggak tega ngasinya, abis udah karatan.*Tunggu ya mas aku dah sedian stroller buat adiknya Ashfa*

Kenapa fenomena stroller di sini (di negara maju) benar benar sebuah kebutuhan yang sangat vital kalau punya anak, karena disini nggak kaya di Indo, yang mana kalau di Indo kalau beli Stroller seringnya nganggur, mending bayar Asisten atau Baby Sister (jelas dung lebih murah di Indo gajinya), Udah gitu di negara maju itu ditempat umum selalu di sediakan fasilitas bagi ibu dan anak anaknya yang baby atau Toddler, ada ruang menyusui, ada jalur khusus untuk ndorong Pram ata Stroller, ada tangga berjalan khusus untuk Troley belanja dan stroller, juga kursi roda (yang kaya di Carefoure gitu).
Coba aja lo belanja di ITC Manggadua ndorong stroller, pasti yang ada dapet 'puji pujian' dari orang orang sekitar dengan alasan sumpek.

Disini jujur aku salut banget ama ibu ibu rumah tangga disini, ndorong double stroller baik yang kembar atau tingkat isi 2 batita, padahal lagi hamil pergi buat njemput anaknya yang pulang sekolah, semua dikerjain sendiri. Mau punya maid (pembantu)? biar mereka mobilnya Boxer atau X 5 terbaru atau bahkan Porsche Cayne terbaru (rata rata mereka suka model jip besar), juga mikir mikir gajinya pembantu disini mahal banget, palingan juga bayar domestic cleaner 2 atau 3 kali seminggu buat bersih bersih rumah, nggak lebih. Apalagi orang orang bule itu menjunjung nilai kemanusian banget. Dengan cara seperti itu sejak anak anak mereka sudah terlatih mandiri. Udah gitu peran si suami atau ayah juga sangat besar dan saling mendukung.

Tapi jujur justru Si Asisten a.k. a si Mbak itu salah satu yang aku rindukan dari Indo. Sejak tinggal di luar negeri jadi ngerti gimana rasanya jadi Mbak yang ngerjain semuanya sendiri, jadi setuju banget ngganti istilah pembantu (karena kebanyakan mereka nggak sekedar mbantuin tapi udah nggantiin tugas kita, tul nggak?).
Jadi malu sendiri kalau inget lagi ngomelin si mbaknya dulu.

Yah kok jadi nglantur dari Stroller kok nyampe ke asisten...

Kebaya

AKu dah tertarik ama namanya kebaya sejak aku kecil. Duluuu banget waktu aku masih kecil umur 4 atau 5 tahun gitu, aku tinggal di rumah Mbah Rayiku (putri), kebetulan sejak aku melek nalar, aku selalu ngliat kalau mbah Yayi *anak kecil nggak bisa ngomong R* make kebaya ama jarik (kain batik). Bukan kebaya encim, atau kebaya brokat kaya yang lagi ngetrend sekarang, tapi kebaya pakai kutubaru.
Balik lagi waktu aku umur 4 atau 5 tahun itu si mbah bongkar lemari pakaiannya, nemu kebaya brokat warna biru gelap (yang sampai sekarangpun aku merasa kebaya itu bagus banget), mungkin kebaya yang dipakai di acara khusus. Abis itu aku nangis, minta kebaya itu, apalagi aku nglihat Mbak Tatik (sebenarnya dia itu adik bapakku, tapi aku biasa manggil Mbak dari kecil) lagi heboh njahit kebaya buat kartinian *Jadul kalau kartinian pakei kebaya kan*.
Akhirnya itu kebaya *nyang biru* ama mbah dikecilin seukuran aku. Dan kemudian aku didandani pakai jarik sama embah. Dan instead jalan kalem kaya putri Solo, aku malah petakilan nggak karuan, lari ke sana ke mari di luar rumah, manggil manggil teman temanku *Hallo atik, hallo Nunik* pamer kebaya....

Terus pas udah nikah, kebetulan si papa ditempatin di Medan, banyaaaaak banget acara acara yang melibatkan keluarga (istri) belom lagi kondangan kondangan. Jadi aku dah biasa ama namanya kebaya ini, soalnya sebenarnya aku pengin pakai gaun gaun, tapi lama lama kebawa juga ama ibu ibu yang suka pada pakai kebaya, udah gitu kok ngliat mereka pakai kebaya, cakep cakep. Kebayanya juga keren keren, mulai kebaya encim, atau kebaya dari bahan set set an , sampai kebaya modern yang dimodifikasi ama kain songket palembang yang muahaal banget.

Mulai sejak itulah aku hunting penjahit kebaya yang enak, mulai dari rekomendasi ibu ibu komplek *dimana aku nggak pernah puas, kalau njahitin gatot mulu, padahal kain mahal, belum lagi ongkosnya*, terus nemu modeste yang jadi langganan ibu ibu pejabat di belakang medan plaza, tapi ongkosnya naiknya kaya pakai lift, kenceng. terus nemu penjahit di pasar petisah, ini enak dipakainya, pas, tapi kelemahannya bener benr fatal dia nggak bisa bikin kerah lain selain setengah lingkaran yang mbleber mulu.

Justru menjelang pindah ke Jakarta dapet penjahit yang bagus, rekomendasi dari teman temen perempuan suamiku di kantornya, cuma Modeste ini jauh banget jarak 1 jam dari Medan ke arah Aceh, Binjai. Rame banget, walaupun gitu karena pegawainya banyak dia profesional banget. Hasilnya enak banget kaya yang tak penginin. Soal harga sesuailah ama kualitasnya. Cuma sayang aku baru sempet jahitin 2 stel ama Longtorsonya ,terus harus ngabur ke Jakarta buat persiapan sebelum berangkat ke sini.

Makanya dari sini uda nyari nyari tempat jahit kebaya yang bagus tapi terjangkau di daerah Jakarta. Buat jaga jaga..

Kenapa ya rasanya seneng gitu kalau ngliat kebaya kebaya yang keren. Udah gitu enak banget dipakainya. Kayanya badan gimanapun kok kelihatan sexy ya....
.
(Gambar diambil dari koleksi disainer Adjie Notonegoro)

Friday, April 18, 2008

Penjahit Kebaya di Jakarta

Hasil ngumpulin nama nama penjahit kebaya dan gaun pesta atau pengantin, sengaja dikumpulin kalau entar udah pulang biar gampang nyarinya kalau lagi butuh, ini dia :
  1. Anna Laksmono
Jl. Taman Radio Dalam No 15, Jaksel
0811811110/08561614478 (02170810081)
Jahit kebaya + Bustier +payet Rp 1, 7 juta

2. Apique By Silk Route
Pasar Mayestik, jl Tebah III no 9 Jaksel
021 7243613/ 08151612972 (021 68268989)
Jait gaun pesta (long) Rp 800 000
Jahit kebaya Rp. 200.ooo, Bustier 12 tulang Rp. 250 000

3. Bara (ex pegawainya disigner Ramli)
Jl Rajungan Raya No 17 Rawamangun Jaktim
021 4721163
Jahit Rp. 150 000, Bustier Rp. 125.000, Payet Rp. 75 000
Jahit bawahan Rp. 90 000

4. Berkat (contact person Devina)
ITC Cempaka Mas Lt.5 blok NFC No 173-176
021 42884470 / 0817768734
Jahit Rp 500.000, Bustier 10 tulang Rp. 250 000
Payet pinggir Rp.1,5 juta, Payet Full Rp.3 - 4 juta
Bawahan polos Rp. 150 000, bawahan + aplikasi Rp 250 000

5. Djoko Sasongko
Manten House - Balai Kartini (08123289756)
Jahit kebaya + Payet + Bustier Rp. 2,5 juta

6. Deddy Fadlan (ex pegawai Adji Notonegoro)
Jl. H. Ismail belakang arteri Pondok Indah (021 7498668)
08161304356 / 021 7239943
Kebaya + Bustier tanpa aplikasi Rp 350 000
Kebaya dengan daleman menyatu Rp. 200 000
Payet pinggir Rp 200 000, bawahan Rp. 100 000
Paket pengantin lengkap kebaya+kain+selop+payet = Rp 2,5 jt

7. Elegan (ibu Ima)
Pasar mayestik lt 2 (gedung yg depan) (0217204551)
Jahit Rp 80 000 - Rp 100 000. Bustier Rp. 150 000. Payet Rp. 150 000
Full Payet Rp 300 000 Bawahan Rp 70 000

9. Fun Fun (08121074519)
Bikin Dress Rp.350 000

10. Hana Boutique (Ika Hariily)
Jl. Lapangan Roos II No 6 Tebet (021 8304300 / 70227433)
Jahit Rp. 300 000 Bustier (12 tulang) Rp. 300 000
Payet Rp. 300 000, Bawahan Rp. 200 000

11. Herly Maramis (ibu)
Jl. Pulomas II A No 8 Jaktim (021 4890057 / 4755679)
Jahit Rp. 400 000 Bustier Rp 250 000
Jahit kebaya + Bustier Rp. 600 000
Payet Rp. 250 Bawahan Rp. 250 000

12. Iin (ibu) (Hias Rias) (0816866221)
Perum Mega Cinere
Jl. Dili 743 Cinere Jaksel (021 7542360)
Jahit Rp.300 000 Bawahan jahit biasa Rp. 100 000
Payet Rp, 300 000 Bawahan wiron + jahit rok Rp. 150 000
Bustier bahan kita Rp 250 000 Bustier bahan dari dia Rp. 300 000

13. Ink Kebaya (Yuni)
Jl. Raden Saleh No 55 (021 3903909 / 081585009747)
Jahit Rp 550 000 bustier biasa polos Rp. 370 000 Bustier aplikasi Rp. 450 000
Payet simpel Rp. 500 000 Payet full Rp 3,5 juta, bawahan Rp 250 000

14. Jelita Busana
Jl. H Buang No 58 A Ulujami Pesanggrahan Jaksel
Kebaya Rp 95 000 Bustier Rp 90 000
Full payet Rp 400 000 - Rp 500 000 Bordir pinggir Rp 200 000

15. Kezia Sonya
ITL cempaka Mas lt. 5 Blok H No. 7-8 (021 4290687879 / 0818796878)
Jahit Rp. 300 000 Bustier Rp 250 000
Payet Negotioble Bawahan Rp. 250 000

16. Kebaya Geulis & Co
Jl. Karapitan, sekat salon Ananta
Kebaya full payet jepang + bustier Rp 1,5 juta
Kebaya Biasa Rp 225 000 Bustier Rp. 150 000

17. Laris Salon, Lt dasar (mbak Uti)
Jl Bendungan Hilir Raya (021 5738534)
Jahit Rp.125 000 Bustier Rp 150 000 Payet pinggiran Rp 100 000
Full payet Rp. 600 000 Bawahan Rp 75 000

18. Lenny Modeste
Jl. Bangka (021 7191756 /08161907700)
Jahit Rp. 250 000

19. Lenny Agustin
Jl. setiabudi II No. 500 Jaksel (021 5207355 HP 0811992557)
Jahit + bustier Rp. 3 juta
Payet simpel Rp. 1 juta - 2 juta Full Payet 7 - 10 juta

20. Lili Dress Maker
Jl Tebet timur Dalam 2 No. 12 (0218292123)
Jahit Rp. 200 000 Bustier Rp. 100 000 Payet negotioble
Wiron + jahit Rp. 100 000 Bawahan biasa Rp. 150 000

21. Lord'ess ( Bu Berga /Lavi)
ITL Kuningan Lt I, blok A1 No. 14-15 (sblh Life Capsul)
021 57934364 Hp 08161696769
Jahit + bustier Rp 450 000 Bustier 12 tulang Rp 250 000 Payet negotioble
Bawahan Rp. 150 000

22. Mode Boutique (mbak Rini)
Pasar Sunan Giri (Masuk dari Ali Tailor, lurus) 021 4752349
Jahit Rp. 125 000 Bustier Rp 125 ooo (tergantung jml tulang)
Payet Rp 250 000 Bordir keliling Rp 200 000 Bawahan Rp. 70 000

23. Penjahit Melati
Jl bambu Duri V no. 8 Pondok Bambu, jaktim (021 861 4461)

24. Penjahit Melly
Jl Penggambiran No 6 rawamangun (021 4722030)
Jahit Rp 150 000

25. Mas Tono ( ex pegawainya Biyan)
021 914 5740 HP 0816751057

26. Natasha Boutique
Jl Nusantara raya, Depok I (021 777 7362)
Jahit Rp 75 000 + bordir Rp. 175 000 + payet sederhana Rp. 175 000
Full payet Rp. 800 000 Bustier 9 tulang Rp 100 000 Bustier 13 tulang Rp 175 000
Jahit express tambah Rp 25 000 untuk kebaya dan Rp tambah Rp 25000 untuk Bustier

27. OZM Modiste (Ani)
Sebelah Mode Boutique (021 472 287 2)
Jahit Rp 130 000 Bustier 12 atau 16 tulang Rp 130 000
Payet pinggir Rp 250 000 Payet Full Rp 650 000 Bordir Rp 75 000
Bawahan Rp 75 000

28. Op & win
Jl. tebet Timur dalam II No 3 A (021 8357389 / 0811891863)
Jahit Rp. 500 000 Payet Rp 500 000 Jahit full payet Rp
Bustier Rp 350 , 450 , 650
BAwahan Rp 150 000

29. Prestige by Inar
Jl. H. Juanda No 75 ii Cirendue, Ciputat jaksel
021 742 7717 Fax 021 7427285
Jahit Rp 1,3 juta Jahit + payet Rp. 2.250 000
Bustier bahan dari kita Rp 375 000 Bahan dari dia Rp 400 000
Bawahan Rp. 400 000

30. Rini suwardi
Jl Bendungan Hilir V no 14 (0215722373)
Jahit Rp 750 000 - Rp 1, 5 juta Bustier Rp 500 000
Payet Rp 500 000 Bawahan Rp 500 000

31. Sanggar Busana Tien Sunarya
Jl Potlot I no. 2 (021 7992874 dan 021 791 987 54)
Jahit Rp 250 000 Payet Rp 200- 250 000 Full payet Rp 1 juta
Bustier 4 tulang Rp 100 000 , 8 tulang Rp 150 000
Wiron + jahit rok Rp 75 000
Bawahan Rp 150 000

32. Sabrina
Komplek Ruko Ciputat Mas Plaza blok BAA
Jl Ir Juanda No 5 A. Cirendue Ciputat jaksel (021 7427302 / 742 6278)
Jahit + bordir + bustier Rp 1 juta, payet Rp 500 000
Bawahan Rp 300 000

33. Tinong Kebaya
Jl. Kerang I No 72 . A2 Jaksel (021 718 0628) HP 0812 230 6268
Jahit + Bustier + payet Rp 1, 5 juta

34. Yasra Studio
Jl Danau Matana D II No 7 Pejompongan, Jaksel
021 573 6734 / 0816 161 4415
Jahit kebaya + Bustier Rp 1 250 000
Payet Rp 200 000 Bawahan Rp 350 000


Ada yang bilang kalau ada yang bisa bikin bustier enak buat tubuh yang bagian atas gede namanya tante Lili di Petojo no telponnya 021 708 100 81(nanti cari alamatnya), cuma masih nggak tau dia mau nerima cuma njahit bustier aja atau nggak.

Banyak yang ngrekomendasi ibu Tien Sunarya, Deddy Fadlan (yang ini selain mantan pegawainya Adji Noto bapaknya, Pak Fadlan, juga penjahit terkenal yang biasa nanganin artis ama pejabat, katanya), terus ada juga yang bilang Hana Boutique yang di Tebet itu juga bagus. Cuma kadang kadang, penjahit itu kalau udah terkenal, dia pakai pegawainya banyak, jadi kadang kadang saking larisnya nggak bisa ngontrol semua kerjaan, selain soal ongkosnya yang naik terus.

Sumber diambil dari : Weddingku.com forum dan Fashionase daily forum.

Thursday, April 17, 2008

Teman

Dari pengalamanku berteman sejak kecil *halah opo tho*, aku mengkategorikan teman sebagai berikut :

1. Teman yang cuma kalau dia butuh *banyak kan*

2. Teman penjual ego diri
Orang kaya gini yang selalu mau menang sendiri, mau benar sendiri ciri cirinya gampang banget nyela orang. Karena dia berteman untuk nunjukin keakuannya. Tapi sisi baiknya mau nolong orang lain. Ingat suatu saat dia akan menghitung kebaikannya kalau kesal.

3. Teman yang posesif
Sisi baiknya loyal, jelas. Cuma kadang kadang kerasa ngganggu karena, dia selalu ingin bersama dan kadang kadang agak jealous kalau kita lagi sama teman yang lain. Tapi yang jelas dia nggak akan ngejelekin temannya ke orang lain hanya karena kesal.

4. Teman yang 'terbuka'
Maksudnya justru dia tidak akan gampang buka rahasia dirinya. Tapi biasanya banyak teman
karena dia selalu berusaha netral dimana saja. Kekurangannya dia nggak punya teman yang
sangat dekat.

5. Teman yang gampang lepas kontrol *kadang kadang berwajah seribu*
Karena keinginannya buat diterima di tiap kelompok, sampai rela 'ngejual' alias ngejelekin
teman yang lain. Nanti dia berbuat sama juga pada kubu yang lain. Ciri cirinya dia gampang
banget muji atau ngejelekin orang yang sebelumnya dekat sama dia.

6. Teman Baik
Apapun yang terjadi pada kita, dia selalu ada. Dia nggak tertarik buat njual kejelekan temannya walaupun mereka sudah nggak dekat lagi *Yang ini jarang, tapi percayalah ada* . Kalau marah langsung, abis itu selesai, nggak nyampe kemana mana, nggak sampai lama.

Mungkin kita nggak satu dari yang ada di atas, bisa jadi kita gabungan dua atau tiga atau bahkan semuanya, bukan kita yang menilai, tapi orang lain. Dan kita kembalikan lagi ke kategori teman diatas (orang orang yang menilai kita).....*Walah muter muter, ya gitu deh*

Apapun penilain kita atau orang lain Lillahitallah. Yang penting kita nggak capek buat introspeksi. Itu menurutku. Kalau anda punya penilain lain..silahkan.

Anya dan Koji


Kemarin waktu nelpon adikku, dia bilang dia abis ngliat tas bayi di Darmawangsa. Katanya dia lagi pengin tas bayi yang bisa dikasi foto gitu ala Anya hindmarch (Inggris). Terus tadi aku iseng iseng browsing ngliat toko tas yang dibilang adikku di darmawangsa namanya Dtush. Lumayan lucu si, harganya juga lumayan.

Terus abis gitu aku juga ngliat ada yang njual tas Anya Hindmarch tembakan (lupa nama blognya, banyak banget si) yang hebatnya mereka berani jual harga murah bahkan bisa bikin pesanan dari foto foto costumernya. Kualitasnya nggak tau.

Jadinya pengin ngliat situsnya Anya Hindmarch *klik aja kalau pengin liat*, ngliat ngliat lumayan juga, terus aku bandingin ama merk Koji dari Hongkong( katanya tokonya si udah ada di Singapore, malah 3 tahun yang lalu aku nemu tas itu di Mangdu, tapi yang jual cuma 2 toko yang dimliki 1 orang, bagus aku liat, nggak murahan). Hasil dari perbandingan itu emang lebih unggul Koji *klik aja kalau pengin liat*karena dengan harga yang hampir sama dia bisa ngasi dari kulit, sedangkan di Anya Hinmarch cuma ada 2 pilihan dari satin atau canvas. Cuma walaupun lebih murah, tetep aja lebih mahal, karena kalau kita pesen pake foto kita, paling juga selisihnya nggak sampai 1 juta. Kalau si Anya 3 jutaan sekian, kalau Koji yang kulit 2 juataan sekian. tetep aja jatuhnya mahal. Sebenarnya pengin juga si, pasang foto si mas waktu masih baby. Tapi boo....*lirik kanan kiri, mendeteksi keberadaan papa*

(Gambar diatas Photo Bag dari Koji)

Bisa bisa papa bilang," Ya ampun ma, tas lagi buat apaan si ma?". Dan aku pasti juga bakal bilang,"Iya, buat apaan ya pa ?" sambil nggrundel cuma liat aja kok nggak boleh.

Walaupun ditolak dalam imajinasiku ternyata tetep aja sakit ya.

Maafkan aku

Suka kesel sama diri sendiri. Kenapa ya aku kalau tentang orang lain kok bisa concern banget.

Kadang kadang ngrasa nggak adil, kalau denger ada masalah di kelurgaku sendiri, yang notabene yang karena mereka aku ada, aku tau setelah semuanya terjadi, dan hebatnya mereka, mereka mencoba nyelesain semuanya sendiri. Karena mereka nggak mau anak anaknya kepikiran.

Tapi ya, siapa aku ini. Anak kok nggak ngerti dan nggak bisa bantu apa apa. Padahal mereka denger suaraku dan anakku baik baik saja , itu udah lebih dari cukup buat mereka, nggak jarang sampai nangis saking senengnya ndengerin anakku cerita sama mereka lewat telpon, dengan bahasa Indonesianya (Izhhar) yang acak kadut.

Buat Bapak, cepat sembuh ya pak. Izhhar pengin dijenggotin.
Buat Ibu, yang tegar, kaya biasanya. Jaga kesehatannya.
Buat Mas Deddy, terima kasih. Aku bersyukur banget mas Deddy tinggal di dekat bapak ibu.
Buat Diana. Adikku yang selalu menjadi benteng buat semuanya. Yang selalu 'menyediakan bahunya' buat sandaran keluarganya. Keep Tough, sis !
Buat Deni, adikku yang selalu sabar menjaga keluarga kita.
Buat Feri, terus berjuang ya! Terima kasih sekali udah njagain bapak ibu.

Buat semuanya, yang aku pernah lakukan buat keluarga nggak akan bisa dibandingkan dengan pengorbanan yang telah kalian lakuin. You all are the Best !


Tunggu aku !!!

Masalah Menjelang

Kenapa ya rasanya semuanya jadi kacau, nggak kaya apa yang aku planning dan ingini. Rencana awal buat pulang lebih cepat ternyata tidak bisa, jadi kita harus pulang sesuai jadwal tanggal 18 Juli, kebayang sibuknya entar, 18 siang papa musti wisuda, otomatis kita baru bisa terbang malemnya *Untuk jurusan dia emang paling akhir tanggal segitu*.

Semakin kacau lagi kalau inget, katanya di Indonesia tahun ajaran baru dimulai tanggal 14 Juli, aduh gimana nasib anakku ya? Padahal kalau bisa pulang lebih cepat kita bisa kejar kekurangannya pakai les les tambahan, kalau kaya gini .........

Belum lagi masalah rumah, rumah di Cibubur pastinya berantakan banget, udah 2 tahun kosong gitu lo, barang barangnya juga pasti banyak yang udah rusak atau ancur (Waktu sebelum berangkat masih banyak barang barang kita yang belum dibongkar dari petinya sejak pindah dari Medan).

Tambah lagi target keuangan yang kita planning, nggak kecapai karna banyaknya masalah yang harus membuat kita merelakan tabungan, belum lagi sempat 'kehilangan' setahun lebih pendapatan, benar benar mengikis habis tabungan kita *bayangin nya pake kurs dollar ya*

Belum lagi Safe Deposit Box yang udah mau Due Date bulan Juni * I Have no idea*.
At least kalau ada sinar terang dari sini, aku udah bisa ngambil langkah buat sekolah anakku.

Tuesday, April 15, 2008

Anakku



Dulu ketika aku menyadari kalau aku hamil, ada sedikit rasa kaget, karena sejak pacaran aku dan suamiku pacaran jarak jauh, cuma sebulan sekali ketemu (kadang juga lebih), makanya aku udah niat buat pacaran legal dulu setelah nikah (maksudnya nunda kehamilan). Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, 2 bulan setelah nikah, aku diberi kehamilan.

Tapi kekagetan itu hanya sesaat, diganti dengan kebahagian dan excited. Setelah masa ngidam selama 4 bulan yang memabukkan, akhirnya aku bisa ngoboy lagi. Sampai akhirnya menjelang persalinan. Jujur karena anak pertama, ada rasa khawatir, ketakutan. Mana pada saat itu suamiku sudah dipindah tugas ke Medan, jadi aku harus tinggal sementara di rumah orangtuaku. Karena kalau aku nekat ikut suamiku akan sangat sulit, karena aku dan suamiku tidak punya saudara sama sekali di Medan.

Proses persalinan terbilang sulit, karena aku harus melewati pembukaan 2 selama 2 hari, setelah tahapan induksi untuk memaksa pembukaan yang sempurna (10), bayiku masih juga belum bisa lahir, even sudah divakum sekalipun. Akhirnya setelah 5 jam berjuang di ruang bersalin, akhirnya aku masuk OR, ceasar. Aku harus dioperasi. Dan karena kondisiku sudah sangat lemah, plus hambir selama 2 hari aku nggak mau makan sama sekali, cuma minum air putih, akhirnya kondisiku sangat down. Sehingga dokter memutuskan untuk bius total.

Akhirnya lahirlah anakku, anak lelakiku yang paling aku banggakan dan cintai (aku sadar bahwa kita tidak boleh mencintai sesuatu atau manusia secara berlebihan). Anakku yang Alhamdulillah, tumbuh dengan sangat sehat, lincah dan cerdas. Bagi kami semua kehadiran anakku seperti berkah yang sangat mahal, itu adalah hadiah yang diberikan padaku yang paling indah.

Walaupun kami sudah menjadi orangtua, tetap saja kami ini manusia, harus terus belajar, bahkan nggak jarang kami harusbelajar dari anak kami.

Anak itu sekarang sudah hampir 7 tahun. Ternyata waktu cepat sekali berjalan. Dan seperti umumnya orangtua kadang kadang aku masih menganggap kalau anakku masih sangat kecil, sangat bayi, sampai akhirnya aku tersadar akan protes dia. Aku lupa kalau anakku sudah tumbuh, dia punya keinginan, dia punya perasaan, sekarang dia tidak cuma butuh susu, atau popok atau pelukan. Tapi lebih dari itu selain perlindungan sekarang dia juga butuh.....kepercayaan

Anak itu yang justru sangat manja ketika kami sedang senang, dan sangat menyemangati kami dengan ketegarannya ketika kami susah.

Terimakasih Izhhar, Semoga kamu menjadi anak sholeh yang berguna bagi sesama dan Agama.

Sunday, April 13, 2008

Capek Gengsi

Aku sendiri pernah mengalami tahapan seperti itu. Nggak tau kenapa banyak dari sifat gengsianku sudah terbang entah kemana. Aku menyadari banget, kita nggak akan bisa bertahan hanya dengan gengsi kita.

Buat aku bohong aja kalau gengsi setinggi langit, tapi masih juga kita nggantungin diri ke orang lain.

Sampai sekarang aku bangga sekali menjadi ibu rumah tangga yang membesarkan anakku dengan tanganku sendiri, aku sangat bangga pergi ke pasar yang becek dan panas, aku juga bangga kalau bisa mendapatkan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh keluargaku dengan harga sangat murah.

Aku juga sangat bangga, waktu aku bisa kerja disini, pekerjaan yang notabene lebih rendah daripada pegawai pabrik. Perasaanku meluap sedemikian rupa ketika aku berhasil menjual masakanku dengan gemilang.

Dan aku akan dengan bangga menceritakan pada anakku dan cucuku bila waktunya tiba kelak.

Satu yang paling penting adalah aku bangga sekali dengan sikapku dan aku tidak berniat menjual harga diriku demi bisa tergantung gratis dengan orang lain.

Dan itu adalah kebanggaanku, semasih tidak merugikan , tidak menyakiti oranglain.

Terima kasih atas hujatan, pujian, caci maki dan sindiran dari orang. Aku hanya bisa berterima kasih saja. Karena aku nggak akan bisa memuaskan keinginan mereka kan. Sulit sekali semuaskan orang orang yang cuma akan bertepuk tangan kalau kita jatuh.

Belanja Souvenir

Kemarin akhirnya pergi ke Gold Coast bareng ama temen yang juga pengin kesana. Berangkat udah agak sore. Tujuan utama Belanja Souvenir. Kebetulan di Surfer Paradise banyak toko toko souvenir yang harganya bisa separo dari harga di Brisbane. Akhirnya belanjalah kita beberap jaket australia buat keponakan, ama 4 biji boneka koala kecil buat sendiri, total, jendral.....$ 145..weleh!!! Bablas sudah uang. Tapi nggak papa lah, dicicil buat oleh oleh keluarga *Inget ya pa, abis ini makan bubur kita!!!*

Abis itu makan beli Pizza, di belakang Hard Rock kebetulan ada Pizza orang Italia, mantabb!!!!! banget Pizzanya, $ 12 , dapet yang large, semua orang bisa makan. Rasanya nggak kaya Dominos (yang ini Pizza yang paling ngetop disini, Pizza Hut nggak terlalu laku disini kalah ama Dominos). Makannya.... Di pasir pinggir pantai, dingin sih tapi nikmat. Maklum udah malem jam 8.30.

Habis itu pulang, ampe rumah jam 11 an something *Nggak inget*. Langsung tidor.

Nggak penting ya yang diceritain,....?

Friday, April 11, 2008

Pengin berpetualang

Kemarin ketemu temenku dari Jepang, Michiyo, kebetulan anaknya yang sulung temennya Izhhar sejak di Kindy. Kaget banget waktu denger kalau dia ama anaknya yang umur 7 dan 4 tahun abis jalan jalan ke Surfer Paradise, Gold Coast sendirian, ....naik kereta api. Bukannya dia nggak punya mobil lho, mobilnya justru jauh lebih bagus daripada kita kita orang Indo yang di St Lucia.

Hebat, salut dan exciting banget ndengernya, jaraknya itu kaya ke Bandung gitu, kalau naik mobil karena lewat High Way sekitar 1 jam *Disini kagak ada macet kecuali ada kecelakaan*. Terus kalau naik kereta juga 1 jam an juga.

Sebenarnya aku sekeluarga lumayan sering ke Gold Coast, selain selalu formasi penuh, juga pake mobil, karena jatuhnya lebih irit. Kebetulan walaupun ibukota Queensland ini Brisbane, tetapi karena Gold Coast ini tujuan wisata, disana lebih hidup, banyak Theme Park, mulai Sea World, Movie World dan wahana air Wet And Wild (yang ini punya Warner Bross saingannya Disney), Dream World dan wahana airnya White Water(punyanya Nickelodion), terus ada pusat factory outlet Harbour Town, Ada Surfer Paradise (yang ini di tengah kota, dekat pantai , lebih Hip daripada Brisbane, hidup terus sampai malem)



Nggak tau jadi pengin jalan sendiri, secara si papa lagi nggak mau diganggu karena dia ngerjain Tesisnya, pengin jalan sendiri aja ama Izhhar, tapi ya gitu....
Izhharnya nggak mau kalau nggak bareng juga ama papanya, Papanya sendiri agak agak nggak ngijinin soalnya dari kemarin kemarin aku masih belum sehat bener.

Padahal kayanya seru ya petualangan selama Izhhar liburan...
Ya cuma bisa ngayal deh..

Sedikit foto pesenan ya....




Mau pasang foto foto kita ni, bukan dalam rangka narsis, tapi karena pesenan keponakanku tersayang "Hallo Dafa, hallo Bagas".


Foto foto diatas foto kita waktu jalan jalan di festival bunga di kota Toowomba

Foto foto dibawah waktu kita jalan di Sidney ama Melbourne

Wednesday, April 9, 2008

Yang lagi Ngidam Dandan

Dulu waktu masih di Indo kayanya aku nggak terlalu gagap banget ama yang namanya dandan binti ngelenong atawa Make Up. Kayanya umum banget ngeliat orang dandan walaupun cuma buat belanja Grosery atau njemput anak di sekolah, tapi pastinya undangan undangan yang hampir rutin setiap minggu, itu bikin aku nggak jauh jauh banget ama yang namanya perlengkapan dandan.

Nggak kaya disini, yang oragnya simple simple, kecuali mereka(bule) mau pada clubbing di club atau Pub malem hari. Kayanya aku juga ngrasa lucu aja kalau cuma mau belanja Grosery di Coles, terus kudu dandan lengkap pake Foundation, Bedak, Eyeshadow, Blush On ama Lipstik yang diblend berapa tingkat gitu * ciah kaya yang jago aja*. Jadinya bisa dibilang palingan kalau diundang makan di rumah temen juga dandanan yang standart bedak, lipstik ama maskara tipis tipis. Pernah sekali eh dua kali waktu nemenin temen papa yang lagi Graduation, pengin agak dandan dikit, jadinya kok canggung ya.

Kadang kadang suka buka blog Fashionese Daily, jadi pengin belajar dandan lagi, apalagi merasa sebentar lagi udah mau balik ke Indo. Terus buka buka youtube cara dandan atau ngrias mata, jadi pengin....

Sebenarnya aku nggak terlalu bisa dandan dibanding ama adikku dan ibuku, jauuuuh banget, paling paling aku ngikut majalah, jadi walaupun uda pol jebool juga, standar aja nggak yang terlalu berani eksperimen boro boro pake eyeliner gitu, waduuuh bawanya shaky mulu, jadinya belepotan.

Nggak tau juga ni kok jadi pengin banget ama yang namanya dandan, ........Ya Tuhan gimana dung ...???? Pengin banget beli Pigmentnya MAC tapi...kok nggak tau gimana cara makenya ya.....

Jalan jalan bareng Izhhar

Izhhar libur lagi, akhir term I, mulai tanggal 7 april sampai 15 april, lama ya...

Kebayang rengekan dia kalau lagi bosan. Senin kemarin aku ajak dia ke Libary city, tapi dianya agak ogah ogahan, jadinya malah ngider *ngider doang lo* ke Queen street Mall * Nggak cuma maunya ibunya lho*.

Hari selasa, adlah hari nyewa DVD murah, kalau biasanya aku jarang kasi dia nyewa DVD, tapi ini dalam rangka liburan, hukumnya harus, kalau nggak mau denger teriakan boriiiing....
Pas selasa itu juga ada Sushi day *semuanya $2 enak dan murah banget*di Sushi Train Toowong, sebelahnya Blockbuster, kita jalan berdua aja, karena papa lagi semangat, banget ngerjain tesisnya *Go Papa!!!!*

Hari ini tadi kita ke South Bank, mau nonton murah judulnya Dr Suess. Horton Hears a Who?, papa yang ngajak, emang murah bener ya cuma $ 7, tapi ramainya uih...ABG doang, ama anak anak kecil ama parentsnya, maklum liburan.
Sambil nunggu film jam 3, kita jalan jalan ke South Bank Park land.
So far.. Izhharnya enjoy banget.

Emang enak ya disini, biar liburan kita bisa tetep ngentertain anak tanpa kebakaran kantong, kalau nggak punya uang bawa makanan di Backpack, ambil sepeda, ajak jalan jalan ke Park park yang bertaburan di Brisbane, udah lebih dari cukup, ada tempat main anak, malah yang namanya SouthBank ParkLand ada kolam renang berpasir yang kaya pantai gitu, and....it's all free of charge, paling kita ongkos naik bis, atu kereta atau City Cat (tansportasi sungai di Brisbane yang sangat efisien dan nyaman). Uda gitu kayanya uda umum disini jalan jalan naik bis * atau kereta ama City Cat bisa sambil bawa sepeda. Kalau menurutku ini emang kota yang paling manusiawi, dibanding Sidney atau Melbourne, salut buat pemerintahnya yang concern banget ama kebutuhan masyarakatnya *ampe sedetil detilnya ya*.

Monday, April 7, 2008

Romantisme ala Papa

Mau ceritain salah satu cara romantisnya si papa.

Someday *udah lama banget* di dalam taksi yang sedang macet *jelas Jakarta dung*, di luar ada anak anak ABG yang lagi pada jual mawar merah *kayanya sih uda deket Valentine*.
Terjadilah percakapan berikut ini :

Mama : "Banyak yang jual mawar ya diluar, uda valentin an ya kayanya"*Muka ngarep banget, soalnya kagak pernah dikasi begituan*

Papa : *Ngliat keluar, bengong*

Mama : * Memupus diri*

Papa : Buka jendela taksi, "Dik, berapain ni?"

Penjual Mawar : " Sepuluh rebu bang"

Papa : "Mahal amat", sambil ngambil dompet. Taksi mulai jalan pelan..

Mama : Ngliatin bingung

Papa : " Ma, ada uang sepuluh rebu gak? buruan ma!!!"

Mama : buru buru ngeluarin uang sepuluh ribuan, langsung disamber papa.

Setelah dikasi ke penjual mawar , buru buru papa nyamber sebatang mawar. Terus dikasi mama

Papa : " Happy valentine ya ma " sambil senyum senyum.

Mama : senyum gondhok "Iya, makasih ya" *yaelah masak ngasi bunga kaya gini caranya, ini mah sama aja bayar sendiri*

Kadang kadang, ada satu sisi yang sangat kecil dan nggak penting tapi bisa menyentuh banget. Yang biasa disebut romantis itu sendiri. Tapi aku si nyadar mungkin suamiku bukan orang yang romantis, tapi dia punya lebih banyak kelebihan daripada sekedar sebuah romantisme kecil yang nggak penting itu. *BTW ulangtahunku yang kemarin dia bikin surprise party buat aku lho* Dan yang paling penting adalah dia sayang dan tanggungjawab banget sama aku dan anakku.

Thursday, April 3, 2008

#*!^@# Arrgh

Pernah merasa frustasi nggak, karena nglihat atau dengar sesuatu tapi nggak sanggup berbuat apa apa?

Pernah ngerasa capek nggak sama orang yang ngitung semuanya secara materi ?

Pernah ngrasa nggak berdaya nggak?

Pernah ngrasa konyol nggak karena merasa kasian atau ngebelain orang lain?

Pernah ngrasa diperlakuin nggak adil nggak sama orang lain ?


Kalau semuanya pernah, berarti sama yang aku rasain sekarang ini.

Wednesday, April 2, 2008

Sakit Gigi Sakit Kantong

Pusingnya sakit gigi di negeri orang.
Dulu waktu berangkat udah diwanti wanti ama temen temen kalau biaya dentist di luar negeri mahal banget. Plus lagi disini kebetulan asuransi kita nggak ngover sakit gigi ama kaca mata.

Seharusnya dari awal kita harus sudah sadar, si papa itu giginya sering banget bermasalah, yang tambalannya copot lah yang inila yang itulah, bahkan sebelum berangkat sempet berantem ama dokter bedah gigi dari salah RS terbesar di Semarang * Profesor kok gak profesional, bisa seenaknnya bikin diagnosa* juga gara gara gigi papa.

Aku sendiri, karena sebelum berangkat pakai kawat gigi dicopot paksa dalam usia 1,5 tahun (seharusnya 2 tahun) dan nggak pakai retainer lagi (kawat penjaga), sekarang jadi berantakan lebih parah dan saling menggeser, jadinya aku sering banget sakit gigi ( nggak tau ada hubungannya atau nggak).

Kalau tahu gitu dari awal kita tambahan dikit asuransinya, kan lumayan ya bisa cover kalau kita lagi sakit gigi *kesel mode on*

Kemarin papa sakit gigi, kayanya kali ini nggak kuat lagi nahan, terus bikin janji ama dentist di kampus (konon lebih murah), katanya bisanya hati senin * bayangin kalau dia tiba tiba pengsan gara gara nggak kuat nunggu 6 hari, sakit kok suruh nunggu*. akhirnya di yellow pages nemu alamt dentist di dekat Indooropilly mall. berangkatlah dia jam 2.30, dapet jatah diperiksa jam 3.00.
Pulang pulang dia bete',

Papa : " Mahal banget ya ma"(tahu bete atau takut sama menteri keuangan)

Mama : "Gimana?" (perasaan udah nggak enak)

Papa : "Konsultasi ama rontgen aja udah 70 sekian dolar, mana disuruh cabut 2 gigi lagi, ma" (mukanya memelas)

Mama :(tanpa belas kasihan)"Berapa biaya cabut giginya?" (Merasa terancam keuangannya)

Papa : "120 " (sambil nelen ludah )

Mama : "Mahal amat!!!

Papa : "Itu buat satu gigi, ma"(suaranya makin mengecil)

Mama : "Apa?"

Papa : "Harga satu gigi ma "

Mama : "Udah denger, nggak ada yang lebih murah apa?"(Emangnya tas tembakan ada KW I KW II)

Bayangin mahalnya sakit gigi di sini, kemarin ada temen yang harus bedah gigi karena giginya tidur harus sudah dicabut 1 gigi $ 250 an. Padahal yang harus dicabut...... 6 gigi!!???

Ampun dah, jangan sakit gigi lagi, nunggu kalau udah di Indo aja ya gigi.....please!!!!

Bargaining Ala Izhhar

Gini ya rasanya jadi orang tua kalau anaknya udah mulai gede, udah bisa nawar bin ngancam :

Setting :Target, Inderoopilly Shopping Centre

Izhhar : "Ma, I want to buy this DVD *tangannya ngacungin DVD Harbie Goes Bananas*"

Mama : "No, sorry, I thought you already watch that movie"

Izzhar : "But it's just one times , ma *dia kalau nonton film kesukaannya bisa ratusan kali*"

Mama : " Sorry, It's wasting money, you already rented that movie".

Izzhar : "Please, ma" (sambil lari lari ngejar)

Mama : *Lempeng*

Izzhar : "Ma!!!!" (dengan nada dan suara yang nyuruh semua orang melototin mamanya biar malu)

Izzhar : Lari berdiri di depanku, "How about this , ma...."

Mama : Ngliatin, hampir tak berdaya, bagaimanapun harus mendengarkan kalau anak bicara.

Izzhar : " If you buy me this DVD, I will stop talking 'Meneketehek'

Gubrak!!!!!!!.......Pengsan!!!!!