Saturday, May 31, 2008

Terhina karena kebaya

Jumat pagi kemarin sekolah Izhhar, Ironside State School bikin acara International Breakfast Day, kebetulan saya kebagian jaga stand alis jualan, di stan Indonesia tentunya.

Di news letter yang dikeluarin sekolah kalau mau atau bisa memakia baju tradisional. Saya langsung bongkar lemari, ada 2 kebaya yang nggak terlalu formal tapi juga nggak terlalu kasual, tahun lalu yang satu pernah saya pakai ketika jualan bakso di Power House dalam rangka 17 an.

Tapi rasanya duniaku hancur *ampun DJ bahasanya!!!!!* waktu kedua kebaya itu saya coba, dan hasilnya.... tidak muat, saudara saudara, huaa...........

Thursday, May 29, 2008

Malu malu Pengin


Seperti yang saya bilang sebelumnya kalau anak saya adalah penggemar berat yang namanya VW kodok. Tapi jangan salah dia juga hapal seri seri dari merk ini, dari mulai Beetle, New Beetle, VW Combi, VW Caravelle, VW Golf, VW Polo,VW Pasat, VW Bora apa lagi ya?

Suatu hari waktu kita lagi beli makan, ketika kita sedang nunggu makanan, tiba tiba Izhhar teriak, sambil nunjuk VW kodok yang diparkir di seberang jalan. Kemudian dia mengajak papanya buat melihat dari dekat.
Sesampainya di sebelah mobil itu, Izhhar berdiri agak jauh dari mobil, kemudian mulai melihat dari atas ke bawah dari depan ke belakang,tanpa menyentuhnya.
Si Papa memberikan saran buat berfoto bersama dengan sang VW tersebut . Izhhar menolak, katanya malu, takut sama yang punya. Akhirnya dengan usaha keras, sang papa berhasil membujuk anaknya buat berpose dengan VW orang tersebut, tetap dengan wajah malu malu pengin.

Wednesday, May 28, 2008

Anakku Udah Gede






What Do You Think?

Mau Pamer ni!!!

Mari kita pamer tas !!!!!
Walaupun koleksi *opo tho kuwi* nggak yang kelas 1, tapi saya sayang banget, karena semuanya punya cerita
.
Yang diatas backpack from Hedgren, buatan Jerman. Sebenarnya saya bukan jenis Backpack girl, Secara uda lewat masa jadi studen. Papa yang maksa beli waktu kita lagi jalan di Melbourne, katanya biar praktis, ngak ters terus nenteng handbag *Emangnya nggak boleh gaya?*.

Next is sling denim bag from esprit, yang ini nemu di box rijectnya esprit, nggak terlalu parah rusak, masih bisa dibetulin, dan lumayan buat jalan jalan atau belanja groseries, atau anter jemput Izhhar.

Yang setelahnya tas canvas navynya Guess. Ini juga sekali lagi dipaksa papa, Saya nggak terlalu suka disain tasnya guess lately, agak agak bithcy kalau saya bilang, cuma kadang keterusan jadi kampungan *sorry no offence*. Waktu Boxing Day kemarin, papa lihat antrean puaanjang banget di boutique Guess, terus maksa maks saya ikut antri, karena disini tertulis everything 50% off. Saya baru mau ngantri waktu uda mulai sore, itu juga buat nyari jam, eh..jamnya abis, tinggal tas tasnya, pas saya naksir satu tas usa disamber orang, sebelum saya samperin, sebel. Karena uda antri lebih dari 20 menit, papa nyuruh ngambil salah satu, dan akhirnya pilihan jatuh pada si Navy ini.

Yang ini Brand dari Australia, Oroton, belinya juga di Boxing Day, tapi papa bilang nggak boleh dipakai dulu, sebel jadi ngapain dibeli. Jelas kan kenapa price tagnya masih nongkrong?

Kalau yang ini belinya dah lama, punya Guess, kecil cocok buat jalan and special occasion.

Tas Sling yang bisa dipanjang pendekin tasnya kaya tas yang dipakai pramugari ini, pernah aku lihat di Mangga Dua. Di Mangdu ini ada toko yang jual tas Rabianco ama Koji original *trust me*, tokonya ada di lantai 2 ama di lantai 4, kelihatan kok bedanya ama bajakannya. Kulitnya buttery banget, dari lamb skin, lembut dan halus banget. Tapi justru aku belinya pas lagi jalan di Melbourne.

Yang ini jelas belinya di Mangdu, perlu dijelaskan? Yap, precisly, karena originalnya belum terjangkau. Balenciaga wannabe.

Yang ini hadiah dari Izhhar waktu mother day tahun lalu, sling back kain dari Esprit, yang dia sembunyiin, tapi tetep aja saya tahu. Tapi kan pretend to be surprised, it's must be. Saya suka banget tas ini, sampai buluk, tapi untngnya bisa dicuci, ini bergantian ama esprit yang jeans, paling sering saya pakai. Izhhar pikir semua cewek pasti suka pink, makanya dia pilih warna ini.

Kalau diperhatiin tas tas saya disini kebanyakan talinya panjang atau sling bag, karena buat saya praktis banget, secara disini gaya bukan nomor satu, kenyamanan it's come first. Sementara itu aja saya rasa cukup *ngomongnya kaya barangnya buanyak banget*, tote atau shoping bagnya kapan kapan ya.!!!*Idih, emang siapa yang nungguin postingannya*

Tuesday, May 27, 2008

Cinta Izhhar pada Susu


Si Izhhar suka banget ama namanya susu segar, mau yang plain maupun yang coklat * coklat is the most favourite flavour for my son*.
Dulu dia di Indo minum susu kaleng, sejak lepas ASI setelah 2 tahun *Promise Gold dan saudara saudaranya* , terus kira kira 2 bulan sebelum berangkat ke OZ, tiba tiba tengah malam dia kholik. Besoknya saya bawa ke dokter anak, disarankan sebaiknya memakan makanan dan minuman yang sehat. Jujur saya agak heran, anak saya itu kalau soal makanan dan minuman emang saya atur banget, saya nggak suka dia ngemil sweets atau yang ber MSG, kalau bisa makanan yang sehat. Kok masih bisa ya terganggu pencernaannya. Kata dokternya *lupa namanya* sekarang banyak banget anak anak *di Indo * karena dicekoki makanan yang kurang sehat, berpengaruh pada kesehatan mereka, sebaiknya saya tidak membahas mengenai hal ini.

Akhirnya sejak itu susu Izhhar saya ganti sama susu segar, karena nyari susu segar di Indo nggak gampang, akhirnya saya pakai produk Greenfield *CMIIW*, lumayan juga si harganya, sekitar Rp. 15 000/liter/box. Padahal buat Izhhar 1 liter itu buat sehari, bayangkan betapa lumayan teganggunya uang belanja * biasa miss hiperbol*.
Pas nyampe sini, ternyata susu segar itu murah banget, sekitar $3-4 buat 2 liter, dia bisa minum susu kaya minum air putih, kalau nggak saya bilang buat minum air putih juga.

Tapi sekarang menjelang pulang , I feel little bit confuse about that matter, kalau inget betapa mahalnya susu segar di Indo. *Inget susu cair bukan berarti susu segar lho*.

Kalau soal minum susu, Izhhar nggak beda jauh sama papanya, doyan banget. Saya sendiri nggak tau kenapa ya , walaupun udah berusaha menyukai yang namanya susu, tapi tetep saja nggak suka. Mungkin sejak kecil saya selalu di cekoki susu kali ya. Padahal kan buat perempuan itu penting banget kan. Tapi saya akan berusaha terus.

Packing Bagian ke-3


Packing hari ini, khusus buat souvenir a.k.a oleh oleh. Gila......pas dibongkar, buaanyak banget, mungkin karena ada beberapa jaket yang jelas makan tempat banget. Akhirnya setelah saya keompok kelompokkan sesuai kategorinya, hasilnya adalah 3 box dan 1 koper besar. Yang dikoper itu isinya pakaian semua, dari jaket ama kaos, topi, semuanya saya masukkan space bag, semacam plastik yang khusus buat menyimpan pakaian, bed cover atau cushion, terus setelah semua dimasukkan, kemudian divacum, jadinya akan mengempis hampir setengahnya, lumayan kan jadi ngirit tempat.

Jadi kepikiran kok kayanya kita tiap jalan jalan cuma fokus buat cari oleh oleh aja ya, kapan mikiran kita sendiri, he,he,he....
I think, enough for souvenirs.

Setelah itu nyoba mbagi souvenir buat saudara saudara deket, ternyata, emang setiap orang dapetnya nggak banyak ya *tapi ketahuilah, banyak sekali buat kami, untuk mendapatkan itu semua, he, he,he*

Sekarang bener bener powerless, bayangin mulai packing jam 9, abis nganterin Izhhar, antri sebentar buat beli kupon international breakfast day. Packing disambi masak. Terpaksa dikelarin, pas jam 4 si Izhhar pulang.
Enough for today, let see tomorrow.....? Will be shoes and Sandals? Wah mesti nyortir dulu ni....

Monday, May 26, 2008

Soting Soting Di Mt Choot Tha

Hari Minggu biasanya Izhhar itu ke Mushola buat TPA, tapi berhubng kita semua lupa, akhirnya kita merasakan teror tanpa akhir, seharian, sementara papa ngebut ngerjain thesis *karena senin musti ketemu supervisor*, saya sendiri packing, dan Izhhar ?.......teriak teriak bosen melulu....disinilah kesabaran kita semua diuji *halah*.

Pas sudah jam 7 malam, pap mulai jereng, pusing. Nggak biasanya dia ngajak jalan malem malem. Katanya dia pengin minum kopi di Mt Choot Tha, ini nama gunung di sini (nggak berapa tinggi si) yang dari sana kita bisa lihat view kota Brisbane. Nggak terlalu jauh, kalau naik mobil nggak sampai 20 menit *ha?gunung apaan itu?".

Ternyata setelah sampai sana, baru ketahuan tujuan dia adalah....suting suting. Sebel banget, kirain dia kasian ama anak istrinya yang bosan karena seharian dikurung di rumah terus. Padahal udaranya dingin banget *maklum uda winter*. Semua pakai baju dobel. Izhhar yang sudah dengan kostum tidur bahan flanel, masih dilapis jumper, itupun masih kedinginan. Mana dia kalau ngambil gambar lamaaaaaaa banget, kita samapi frosen nunggunya *hi,hi,hi absurd*

Papa ama Ihhar pesen Latte ama Hot chocolate. Izhhar sama sekali nggak mau sharing, disikat abis, sampai endapannya aja nggak ada. Padahal akan saya nggak minum kopi. Akhirnya saya nahan haus sampai nyampai di rumah.

Nggak lama di Mt Choot Tha, kita balik, karena kedinginan, pada lari di bawah selimut....Tidur.

Packing tahap 2


Kemarin sukses memerangi kemalasan buat packing, dan hasilnya 2 kardus buku, 2 kardus sepatu, dan ngorganisir mainan Izhhar yang set set an *yang ini emang butuh perjuangan, abis berantakan banget*.
Biar Izhhar ngerti, saya suruh Izhhar mengkategorikan mainan *yang per item* sesuai karakternya. Gila ya... dia apal lho, kapan belinya, apa serinya, sampai senjatanya yang printilan kecil kecil aja dia ngerti.
Waktu lagi beberes gitu, dia nyeletuk, " I don't even remember this toy and where I was put the other part......"
Dari ruang tengah papanya ngakak, sambil nyeletuk, " Now, you know why I told you that you addicted to toy, hah?"
Lha wong dia sendiri, aja nyaris nggak mau masuk kamarnya waktu, aku numpahin semua mainannya buat diberesin.
Akhirnya setelah disortir, ada 1 box container besar, sama satu kardus mainan yang tidak lolos seleksi, bukan karena uda rusak, tapi kayanya ngabisin tempat ama duit aja kalau dibawa. Mungkin sebelum ditaro di belakang Achai *tempat naro barang bekas yang masih bisa dipakai*, mau aku tawarin sama orang Indo yang punya anak kecil dulu.

Pas mau beresin yang lain, baru nyadar kalau isolasi ban *yang gede it* habis....yah, padahal lagi semangat semangatnya. Takutnya kalau kena penyakit males lagi, semangat 1 hari, malesnya 2 minggu, opo ora kapiran.....
Akhirnya setelah hampir 6 jam, berkutat sendiri *papa?tetep, sibuk ama thesisnya* dengan kardus dan barang, barang itu, serta dihentikan oleh keadaan *kehabisan sarana*, akhirnya kamar Izhhar terlihat lebih rapi. Jadi sebel lihat tumpukan buku buku papa yang masih belum boleh di packing juga, berserakan dimana mana, huaaaaah kapan beresnya si pa tesisnya....??????

Uda ngrapiin tas tasku juga, uda dimasukin kardus, tapi belum rela buat ngelack ban. Biasa kena penyakit jangan jangan nanti butuh......

Sunday, May 25, 2008

Sepatu dan Saya


Saya itu termasuk orang yang beruntung soal sepatu. Mungkin kaki saya yang ukurannya nggak sebarapa dibanding badan saya, 37 atau 38, kalau ukuran bule 7 atau 7,5, tergantung merk.

Saya sering banget dapet sepatu dengan harga murah, tapi branded. Disini ada factory outlet khusus produk Hush Puppies atau Clark. Biasanya yang dipakai sebahai barang contoh atau dipasang di etalse , adalah ukuran kaki seperti saya. Jadi nggak jarang dapet sepatu atau sandal yang seharusnya harganya lumayan, jadi lebih murah, bahkan kadang kadang dapet sepatu atau sandal yang belum keluar di pasaran, sekali lagi dengan harga lebih miring, soal kualitas sama saja sama yang mahal.

Pernah juga dapet sepatu Lacoste, yang RRP nya sekitar $ 189, tapi karena tinggal tersisa satu sepatu dan kebetulan ukuran saya, saya dapet diskon 70% an.
Suami saya jadi hapal, kalau ada sepatu yang modelnya keren, dan tinggak berapa biji, pasti dia manggil saya, karena seringnya ada ukuran untuk sepatu saya.

Biasanya sepatu yang sisa stock kalau nggak ukuran paling kecil pasti ukuran yang gede sekali.
Jadi beruntung banget kalau punya ukuran sepatu seperti itu.

Cuma saya bukan orang sejenis Carrie Bradshow, cewek yang tune in banget sama sepatu, kecuali kalau modelnya saya suka, juga harganya saya suka juga. Jadi pendeknya saya bersyukur bukan tipe yang gila sepatu.

Tapi saya selalu punya prinsip 'Sepatu bagus, bawa kita ketempat yang bagus'. Saya nggak bisa njelasinnya, tapi itu juga bukan harga mati. Kecuali buat suami dan anak saya, saya selalu menyarikan yang terbaik buat mereka. Terbaik untuk lingkungan, penampilan dan kantong.

Sekarang saya lagi suka lihat lihat heel *cuma lihat lho*, karena uda menjelang pulang, kalau di Indo kan bisa kecentilan, nggak kaya disini yang kemana mana pakai teplek ama sport shoes, hi, hi, hi.....beda beda tipis lah ama Carrie Bradshow *just Kidding*.

Friday, May 23, 2008

Aku dan Tas

Saya itu orang yang suka banget ama yang namanya aksesoris tas. Maunya si yang branded kaya Birkin nya Hermes, LV , Gucci dan teman temannya. Tapi berhubung belum bisa beli originalnya yang kelas itu, jadi lebih nglirik merk merk menengahnya, yang jelas yang terjangkau.

Sebenarnya dari kecil saya sudah ada gejala kecentilan itu, tapi saya selalu awet punya barang, saya punya tas sekolah, dan tas jalan jalan. Saya inget waktu umur 6 tahun saya njahit tangan , sisa kain punya ibuku, saya kasi tali panjang *jangan tanya bentuknya*, yang dengan bangganya saya memaksa mau membawa ke sekolah, dan ibuku menolak dengan yakin (lha wong, tas itu diisi 1 buku tebel aja pasti jebol), dan saya menangis dengan sukses, sampai akhirnya aku tertidur sambil ngelonin tas itu. Saya ingat tas sekolah pertamaku merknya Elizabeth, kotak kotak merah, cakep banget yang saya pilih sendiri * lupa belinya dimana*. Dan ajaibnya sekitar 3 tahun yang lalu saya beli tas Elle dengan model yang sama tapi lebih kecil dengan warna hijau lemon, juga kotak kotak, de javu..

Saya sejak kecil uda punya selera aka taste yang agak beda. Makanya orangtuaku kalau beliin selalu ngajak saya, biar milih sendiri, kalau nggak pasti nggak saya pakai, karena nggak suka. Makanya bapakku dulu suka ngomel kalau mbeliin sesuatu buat saya. Tapi nggak selalu gitu juga ding, saya kan anak yang baik dan penurut * ehem*.

Suamiku sering banget ngomel, kalau saya nunjukin tas yang saya penginin, "Tasmu kan uda banyak ma". Tapi heran, dia suka banget kasi hadiah atau oleh oleh tas, tapi dia cuma mau mbeliin yang original lho *keren kan suamiku*, jadinya kalau saya pengin beli tas di ITC Mangga dua yang lantai I , bagian belakang, dia nggak akan mau ikut. Kata dia "Bajakan aja , mahalnya gila ".Merk yang paling sering dia kasi ke saya Elle, Guess, Esprit, Nine West,Oroton, *yang ini merk Ostrali*. Entar mungkin LV atau Gucci ya pa.......please hi,hi,hi(ngarep).

Paling seneng kalau dapet tas murah, modelnya unik, klasik, non branded, tapi nggak jiplakan. Pernah nemu tas kaya gitu di Mangga Dua, kayanya si buatan Yogyakarta, yang anehnya kayanya yang jual itu males malesan jualnya, setelah tawar menawar, akhirnya terjadi kesepakatan Rp 35 000 saja (tas sekolah kita aja dulu lebih dari segitu ya). Modelnya simple, tapi classy. Sampai waktu saya pakai, banyak teman teman saya *ibu ibu* nggak percaya kalau tas itu harganya nggak sampai gocap. Bahkan ada yang pesan dibeliin kalau ada lagi. Tas itu sekarang uda kemana ya? kayanya saya kasi saudara.

Nanti kalau nggak males aku posting tas tasku yang disini. *Padahalh uda janji sama diri sendiri nggak beli beli lagi tas di Ostrali lho, tapi namanya aja....ketrucut...hem...*

Nggak tau kenapa saya suka banget yang namanya tas , ama platform shoes aka balerina shoes. Ngomong ngomong tas ama sepatuku di Indo apa kabarnya ya? Jangan jangan yang masih di kardus busuk lagi......wuaaaaa...

Si Putih oh Si Putih...


Suka ngrasa gini nggak, waktu kita tahu kita mau pisah jadi semakin sayang?

Kita bertiga lagi gitu juga nih sama si putih. Si putih ini sudah nemenin kita selama hampir 2 tahun. Dulu waktu baru dateng papa langsung beli mobil, buat alat transportasi aja, Daihatsu charade tahun 1993 *modelnya kaya starlet, kalo disini* warnanya putih juga. Terus karena waktu kita datang masih musim dingin, nggak masalah kalau nggak ada ACnya, pas uda mulai panas, kita mau mbetulin ACnya, ama tukang bengkelnya dibilangin nggak ada mesin ACnya. Langsung panik, apalagi konon summer disini sangat menakutkan *hiperbola*.

Akhirnya karena alasan AC, kita jual mobil pertama kita * di Oz*, jadi praktis si charade nemenin kita sekitar 4 bulan. Langsung dapet Hyundai Excel 1997 via Ebay. Kenapa hyundai, karena harganya murah, bandel mesinnya, jadi kita bisa beli agak mudaan dikit, jatuhnya lebih ngirit to...la wong kita cuma tinggal 2 tahun aja kenapa musti gila gilaan di mobil.

Dan Hyundai ini *yang juga putih* ini yang nemenin kita bertualang sampai sekarang. Rencananya kita mau jual sekarang sekarang ini, karena kita nggak mau ngejual mendadak. Karena masih banyak yang mesti kita kerjain sebelum pulang. Jadi kalau udah dijual kita jadi lebih tenang.

Biasalah, yang agak agak rengek rengek supaya jangan dijual dulu, ya sayah. Jujur aja selama disini saya baru berani nyetir baru sekitar 6 bulan terakhir. Justru ketika SIM udah mati.gilaa ya.

Izhhar suka manggil mobil kami dengan Herbie atau Ocho (8 bahasa spanyol). Nggak tahu kenapa akhir akhir ini, si putih semakin enak aja kalau disetir (selain faktor ban yang baru diganti). Sebenarnya kalau dibanding mobil kami sewaktu di Indo, memang jauh lah, tapi si putih ini biar tua nggak kalah bandel. Kalau nggak ada ni mobil mungkin kita nggak bisa terlalu explore Brisbane. karena walupun disini transportasi umum bagus banget, namanya juga kendaraan umum kan takes time, juga kita harus selalu update jadwal kalau mau jalan, belum lagi kalau kita mau datang di tempat yang agak jauh dan terpencil, kayanya kita pasti lebih prefer bawa mobil sendiri.

Tadi pagi ngliat papa bikin iklan buat jual mobil, rasanya kok gimana gitu, mendadak jadi merasa sedih....

Soting soting !!!!!

Akhir akhir ini kalau lagi bisa pergi, papa nggak pernah lupa nenteng handycamnya. 'Soting soting' katanya, kadang kadang ya gemes, jengkel, abis dia suka nggak nyadar waktu. Katanya dia mau ngrekam tempat tempat yang pernah kita datengi selama di Brisbane, terus dia mau bikin film gitu, buat konsumsi sendiri.

Dari tempat belanja sayur dan ikan di Inala, Gold Coast, Harbourt Town, Sekolah Izhhar, Si putih * mobil tua yang selalu menemanai kami*, Unit kita dan seluruh isi juga viewnya *kita tinggal di lantai 3 dengan view tempat parkir yang cukup luas*, Terminal Ferry *boat, yacht, kapal*, Queen street dan sekitarnya, South bank dsb.

Kadang kadang ngerasa keganggu juga, waktu saya ama Izhhar nikmatin perjalanan, dia minta kita pose. udah gitu kalau cuma bawa kameranya nggak papa, itu kamera dipasang di tripodnya, terus dia tenteng kemana mana, katanya biar kalau lagi ngambil gambar nggak goyang. Tapi moment kan gak bisa nunggu dia nata tripodnya dulu, pikirku. Jadi kadang kadang kurang original, menurutku....he, he, he piss yo papa!!!

Tapi saya ngerasa dia nikmatin banget apa yang dia kerjakan, udah cukup buat saya seneng, kayanya bisa buat dia refreshing dari ketegangan otaknya ngerjain thesisnya.

Ke DFO

Hari ini tadi ke DFO Airport,buat nyari hadiah buat ulangtahun temen Izhhar. Sebenarnya bisa aja ke mall yang dekat rumah, lebih banyak pilihan, kalau di DFO kan mostly pakaian. Tapi aku lagi pengin kesana buat update sale.

Nyampe sana, emang heboh salenya, jadi inget bentar lagi masuk bulan juni, mid year sale. Sekarang aja uda gila gilaan, paling sedikit 25 %. Tapi apa daya kayanya, masih banyak lagi yang mau dipikiran, palingan nyari kado ama window shopping.

Dan hasilnya 1 Shirt knit panjang Esprit $ 14 saja, sepatu jelly emas Miss Sixty *sebenarnya pengin beli 4 biji karena cuma $100, kalau 1 $ 30, penginnya dijual nanti kalau uda di Indo, tapi ukurannya uda nggak gitu lengkap*. Papa dapet short Mossimo. Hadiahnya sendiri tas Juliusand Frank *Yang gambarnya muka monyet itu*, biasanya lumayan mahal, tapi ni hari lagi ada diskon.

Practicly, tadi aku cuma jalan sendirian, diantar papa berangkat jam 12 siang, jam 1 siang papa pamit sholat jumat di UQ, langsung jemput anaknya jam 3, terus langsung nyusul, muter bentar baru pulang. Jadi tadi selama 2 jam lebih aku jalan sendiri, jadi kerasa nggak nyaman, aku lebih banyak duduk sambil ndengerin Ipod, di sekitar ku orang orang pada berjibaku belanja.

DFO sendiri artinya Direct Factory Outlet, nggak kaya FO yang di Bandung, yang dalam satu toko ada banyak merk. Ini lebih kaya mall dengan berbagai toko/ outlet, misalnya Esprit, Roxy, Bilabong, Nine West, Puma dsb. Harganya, sebenarnya nggak beda jauh ama toko toko yang di mall biasa, cuma karena kebanyakan barangnya sisa stock atau riject, nggak jarang kita bisa nemu barang yang unik dengan harga sangat miring. Dan ingat disini semua barangnya original!!!!

Wednesday, May 21, 2008

Mumet !!!!!!!!!!

Pikiran nggak ngalor nggak ngidul. Hari ini gila gilaan nyetir sendiri tanpa SIM *INGAT INI DI AUSTRALIA* yang kalau sampai ketangkep bisa kena fine ribuan dolar.
Kacau, pengin packing, tapi suamiku nyuruh nanti kalau dia sudah tenang, jadi akunya yang nggak tenang. Udah deket hari pulang, nggak tau apa yang mau dilakuin. Belum beres semua. Argh@#!$*!!!!

Tadi ke K Mart beli plastik buat pakaian yang bisa divakum, biar nggak ngapisin tempat, buat baju ama boneka, sama teman yang lagi hamil*Hallo Tari*. Tadi siang si papa nggak mau diganggu, sekarang main tennis nggak mau diganggu juga, dasar!!!!!

Jujur kadang kadang aku heran sama suamiku yang suka banget mepet mepet waktu. Semuanya selalu last minute. Even berhasil, buat aku yang harus semuanya terrencana, kok rasanya kok jadi kurang sempurna.

Banyak target yang belum tercapai, so many thing not enough money...eh time.

Tuesday, May 20, 2008

Pengin ngomongin kenaikan BBM

Saya (nggak mau pakai aku lagi) ini bukan pakar ekonomi atau pakar politik, tapi sekarang saya pengin ngomong soal BBM. Walaupun saya tinggal di luar negeri, saya selalu update berita berita nasional. Yang lagi heboh saat ini adalah demo demo yang menentang kenaikan BBM.
Semua juga tahu kalau BBM naik pasti akan berimbas terhadap segala sektor, bahkan menimbulkan inflasi. Masalahnya dengan harga minyak dunia yang nggak sopan naik terus itu, nggak cuma negara kita yang emang ekonominya masih kocar kacir yang kena imbasnya, setahu saya hampir semua negara kena imbasnya. Disini aja hampir setiap hari harga petrol naik terus, dulu waktu saya dateng masih sempet liat bensin sekitar 90an cent/littre. Sekarang nembus 140 an cent / litre (Disini pihak Gas Station yang menentukan harga disesuaikan dengan harga pasaran).

Masalahnya mau dimanapun kegoncangan seperti ini selalu menjadi komoditas politik. Cuma negara negar besar yang perekonomiannya udah lebih stabil, dalam mengambil keputusan bukan semata mata untuk menarik simpati masyarakat atas mereka atau partai mereka demi kelangsungan masa depan politik mereka, tapi mereka benar benar mengedepankan kepentingan yang akan berimbas pada masyarakat.

Masalah menjadi sangat besar ketika terjadi di negara kita, dimana kita tahu bahwa harga BBM ditentukan oleh pemerintah, dan demi kebaikan bersama, pemerintah memberikan subsidi dari pembelian BBM oleh masyarakat.dan kita sudah dimanjakan oleh subsidi ini. Masalahnya menjadi kacau ketika harga minyak dunia yang bagaimanapun kita berupaya, terus naik tanpa kompromi. Subsidi yang bersumber dari APBN menjadi tidak mencukupi. Pemerintah seperti menelan buah simalakama. Kalau dinaikkan inflasi yang terjadi di masyarakat semakin tidak terkendali, selain itu menjadi tidak populernya pemimpin pemimpin negara dan partainya, yang akan berakibat melemahnya kepercayaan masyarakat di Pemilu mendatang. Selain itu situasi di masyarakat juga semakin panas akan memungkinkan ditungganggi oleh orang orang yang punya kepentingan untuk mencari simpatik dan lain sebagainya. Yang akan berimbas pada kondisi sosial, politik, ekonomi, keamanan pada masyarakat.

Sedangkan kalau harga BBM tidak dinaikkan, kita sendiri tidak punya sumber dana lag i untuk menutupi subsidi atas BBM.

Jadi konyol ketika sebuah partai besar yang pernah berkuasa, yang pada saat mereka berkuasa tidak mau menaikkan harga BBM karena ketakutan mereka kalau simpati dan dukungan terhadap mereka turun, sampai tega menafikan kepentingan bangsa, sekarang pada saat BBM dinaikan mereka segera menyerang untuk mencari muka.

Saya sendiri setuju atas kenaikan BBM dengan segala konsekuensinya. Asal pada penerapan kebijaksanaannya memang benar benar masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan. Karena bagaimanapun dalam hal ini selalu masyarakat yang menjadi korbannya.
Mungkin kalau harga minyak dunia sudah lebih stabil, akan lebih baik kalau subsidi untuk minyak bisa dialihkan pada bidang atau sektor yang lebih membutuhkan. Yah siapa tahu program pendidikan dasar bisa benar benar gratis.


Nggak cuma saya pasti yang berharap bahawa semoga ini bisa menjadi titik balik bangsa kita untuk menjadi bangsa yang lebih sejahtera.

Sunday, May 18, 2008

NYX eyeshadow

Nemu toko kecil di Gold Coast yang jual NYX make up. Karena pernah ngliat di Youtube ama di fashionesse daily, eyeshadownya lumayan bisa subtitle MAC *lebih murah*, jadi pengin nyoba. Maklum lagi kepingin belajar mbencong. Ngobrol ngobrol ama SPGnya katanya msti ngati ati kalau beli NYX karena kdang kadang ada yang knock down dari China *kok bisa ya barang udah murah juga dibajak*.

Harganya $ 15, kalau diwebsitenya US $ 7.
Akhirnya aku nyoba trio eyeshadow, yang warnanya kaya gini *rekomendasi mbak SPGnya*

Ama beli Jumbo pencil eye yang warna dark chocolat harganya $ 10 (kalau di websitenya sekitar US $ 4.


Besok abis nganterin Izhhar dan kalau setrikaan uda beres, rencananya pengin nyoba bikin smoke eye kaya yang di Youtube, moga moga nggak jadi setan.

Friday, May 16, 2008

Para Decision Maker

Tadi aku baru denger katanya, Exxon bisa memperpanjang kontraknya untuk eksplorasi minyaknya di Cepu sampai , let se.....2030????????? (nanti aku coba masukin linknya)
Suka nggak habis pikir sama para pejabat dan penguasa di negara kita, mereka itukan decision maker, sadar ngapa kalau ucapan dia, tanda tangan dia, kethok palu dia, itu menentukan nasib seluruh bangsa, nggak cuma sekarang tapi juga seterusnya.

Kita semua pasti tahu banget kalau Pertamina yang notabene, perusahaan negara anak negeri, yang tujuan utamanya adalah demi kesejahteraan bangsa kan, kok berasa kaya perusahaan gurem di kandang sendiri yang lebih banyak dikuasai oleh perusahaan asing *KITA SEDANG MEMBICARAKAN MINYAK DAN PRODUK TURUNANNYA*, Seperti Shell, caltex, Exxon, bahkan Petronas. Dan yang nggak habis pikir adalah para pimpinan dan komosaris itu perusahaan kok ya cuma mikir kepentingan sendiri dan sesaat saja, kalau udah bau duit, kayanya teriakan orang orang yang sengsara jadi nggak kelihatan dan kedengaran lagi, mumpung.

Kalau aku jadi pemimpinnya pasti, begitu denger berita kaya gitu, aku bakal nyuruh manggil para decision maker itu, kalau mbulet dan merasa benar, pasti nggak masalah dong kalau diaudit BPK atau KPK, kalau lembaga lembaga pengawas dan pemeriksa masih bisa ditembus, ya sudah waktunya aku sebagai pemimpin bertindak tegas, sekarang saatnya memulai sesuatu untuk bangsa kita sendiri, untuk generasi penerus kita, untuk kebesaran nama negara kita, supaya tidak cuma kaya macan ompong. Masalahnya aku ini bukan pemimpin negara, aku ini cuma ibu rumah tangga, yang nggak sepinter para decision maker itu (dalam mengutamakan kepentingan sendiri).

Lha wong para Decision maker itu kan sudah digaji sangat banyak, supaya bisa benar benar berpikir atas nama rakyatnya, bukannya buat beli mobil mewah yang adem, dan bayar pengawal resmi, yang kalau macet dan panas di jalan Jakarta, tetap bisa langsam ngebut (Kalu dah gitu gimana tau rasanya orang yang kegencet di metromini yang panas, dengan nasib yang tergantung ama sopir batak yang merasa diri Shumacher).
Mereka lupa sama tugas mereka, mereka pikir dengan posisi mereka adalah saat untuk membayar kembali materi yang sudah mereka keluarkan untuk mencapai posisi itu.Rusak, benar benar ancur semuanya, dan itu seperti lingkaran setan, nggak yang kaya nggak yang miskin, nggak yang kuat nggak yang lemah jadi saling membalas.....

Tapi aku yakin ada banyak sekali pejabat dan calon calon pejabat sebagai seorang Decision maker sejati, yang selalu mengutamakan kebaikan semua orang, dan bukan kepentingan sendiri. Dan aku yakin masih banyak lagi calon calon dan decision maker yang menginginkan bangsa dan negara kita ini sebagai bangsa yang memang benar benar besar dan sejahtera.

Thursday, May 15, 2008

The Brondong


Kayanya aku dah ampir 2 kali ini deh ngebahas Afgan ini.
Gimana dung ini, kayanya aku lagi kena virus afganisme nih *gila ya anak udah ampir ABG juga nggak mo kalah*. Setiap hari kaya minum obat mbuka internet buat ndengerin atau nglihat video klipnya, pengin banget tau cara download atau nge upload youtube, tapi kok nggak bisa bisa *please somebody tell me how!!!!!*.

Suaranya itu lho yang in betwen Brian Mcknight ama R Kelly, tapi pas di liat mukanya, e ladalah brondong ?????? * kalau aku laki bisa bisa dibilang phidopilia*. Ni brondong suaranya tua banget, mateng dan memabukkan * mulai deh dangdutnya*. Kalau diolah lagi pasti bakalan lebih dasyat, secara umurnya aja baru 18 atau 19 an. Sempet ngintip di Youtube kegiatannya di MTV nongkrong, bener bener salut, ya. Waktu aku seumur dia, paling sibuk kuliah ama.....ehem ...let me remember...pacaran maybe *ampun babe*. Tapi ni anak (Afgan) ngejar waktu antara kuliah, nyari duit secara profesional. Dan nggak kaya umumnya *atau belum ya* yang sedang ngetop kayanya ni anak juga nggak petakilan. Padahal dengan kesibukannya, pasti dia nggak bakal punya banyak waktu buat berhappy hour.

Konon katanya dia anak kelas Internasionalnya UI, tahun depan bakal nglanjut ke Oz, sayang banget aku dah mau pulang, kalau nggak kan lumayan, bisa liat performer dia gratis *maunya yang gratisan* kalau lagi 17 an * Oalah kok ngelantur*.

Sekali lagi ini cuma sekedar intermezo.

Tuesday, May 13, 2008

Go Papa !!!!!!

Kasian banget ngliat papa, badannya makin tipis aja *akunya tambah nggak tertolong,emang nggak sopan*. Udah dia harus fokus di thesisnya, yang konon kata dia susah banget, masih harus mikir strategi nanti kalau udah balik kerja. Dan semuanya harus dipikirin sekarang. Plus segala persiapan pulang, ya aulloh .....

Emang sih kayanya kalau dipikir lebih susah ya, tapi kalau udah dijalanin, waduuuuhhh... lebih susah lagi. Tapi kami berdua si nyikapinya sambil ketawa ketawa aja, mumpung masih bisa ketawa *kata Warkop*. Daripada ngabisin energi buat strees, mending nglakuin yang bermanfaat kan. Misalnya apa ya...???? Kalau mau packing lagi kok males. Jadinya ketawa lagi deh...

Monday, May 12, 2008

Pembukaan packing

Hari ini nglawan rasa malas, belum lagi Izhhar lagi nggak masuk sekolah, masih sakit katanya*emang si batuknya ngekel*. Akhirnya aku dapet 2 box buku. Bingung kan? maksudnya, aku packing 2 buku, semuanya buku Izhhar ama buku aku. Terus dilanjut masukin Slow cooker ke kardusnya. Waktu aku nerusin si papa nyuruh berhenti, katanya dia ngrasa keganggu.

Emang mending kalo packing nunggu Izhhar sekolah. Masih ada beberapa bukuku ama punya Izhhar yang belum dipack, habis nanggung ama ukuran karduanya. Kalau punya papa, si belum berani uthak athik, kan masih dipakai. Padahal kan punya dia paling banyak.

Semoga besok nggak kalah lagi ama rasa malesnya, hi, hi, hi *ih kaya setan*

Sunday, May 11, 2008

Poppi

Pengin banget ketemu lagi ama Poppi, Agustina Puspitasari. Nggak tahu gimana kabarnya, gara gara HP ku rusak menjelang berangkat dulu, aku jadi kehilangan no hpnya dan no rumahnya, blank...

Nggak tau gimana nglacaknya, apa dia masih tinggal di Jombang, atau balik ke Solo,atau bahkan di Jakarta.
Terakhir ketemu muka 7 tahun yang lalu di Solo, waktu itu aku lagi main ke Solo, terus aku minta dia nemenin ke Klewer ama apa itu ya namanya, yang seberangnya Klewer, yang dibawah tanah *eh, masih ada nggak si?*.
Terus sejak dia nikah pindah ke Jombang, dia sering nyuruh aku main ke Jombang, tapi susah, kalau di Surabaya atau Solo aku malah bisa. Terakhir sebelum aku berangkat dia lagi hamil anak kedua, uda gitu anaknya kembar katanya. Nggak sopan ya, udah aku paling muda, nikah duluan, punya anak duluan, tetep satu ketika, teman temanku yang lain, yang nikah sesudah aku, justru udah 'beranggota' lebih dari aku, hu,hu,hu....

Aku uda coba nglacak lewat Friendster, tapi blank lagi.

Aku ngrasa dia itu teman jaman kuliahku, yang benar benar ngertiin aku, nggak yang terlalu sok ngrasa paling ngerti urusan orang, tapi dia care banget ama aku. Aku nggak merasa malu kalau lagi becanda ama dia di jalan, ketawa ketawa, kaya 'pembantu' pun aku nggak peduli, satu yang penting kami nggak ngganggu orang lain. Kayanya hampir semua cerita masa kuliahku, dia ngerti item, putih dan abu abunya. Sama juga ama aku tau dia. Cuma bedanya ama aku, dia itu lebih ramah, makanya temannya lebih bervariasi, bukan berarti aku mbatasi pertemenan lho, cuma aku agak susah mbuka komunikasi *duluuu*.

Bener bener pengin ketemu

Saturday, May 10, 2008

Izhhar : "I like cold" and I am like Papa


Izhhar itu dari kecil emang suka banget udara dingin. Sejak kecil dia sangat marah kalau kulitnya tertutup, apalagi sampai netes kringetan, bawaannya rewel melulu. makanya kalau udah panas banget, nggak jarang dulu aku suka buka bajuanya, cuma pakai kaos ama celana dalam. Apalagi kalau lagi panas, mau tidur siang aja, pasti AC nyala. Tapi sekarang , kalau telat dikit ngasi celana luarnya pasti dia uda teriak teriak, malu katanya.

Saking badaknya kulitnya, kalau lagi jalan jalan di Brastagi, yang udaranya dingin, cuma kalau malem aja baru dia mau dijaketin. Kadang kadang aku, papanya atau yang lainnya pada nggigil, pakai jaket, dianya cuek aja.

Dulu di Indo, kalau tidur, terus ACnya dinyalain, entar kalau diselimutin pasti ditendang tendang. Disini juga kaya gitu, tapi kalau mulai masuk musim dingin kaya sekarang, baru deh dia mau diselimuti. Kadang kadang kalu mau tidur kita selimuti (dia tidurnya sendiri)dia nggak mau,tapi tau tau kalau malem malem aku ngecek, dia udah mlungker dibawah selimut. KAdang kadang dia suka nglindur tengah malem, bilang,"So cold,so cold...."

Kadang yang nggak habis pikir, waktu kita lagi main salju *cieee..* di Perisher Blue Canberra, kita orangtuanya pada minum minuman anget, eh..dia minta ice cream. Perasaan selama sehari disana Izhhar seneng banget, nggak ada capeknya. Aku yakin kalau disuruh nginep sana pasti dia gumbira banget.
Suka banget minum minuman yang aku simpen dari kulkas, makanya aku males banget naro air putih di kulkas, palingan juice atau coke, sebenarnya buat kalau ada tamu, biar nggak usah repot repot bikinin minuman, tapi diembat juga, ama dia. Dia cuma mau nurut nggak minum es, kalau udah sakit, aku bener bener ancam buat berhenti minum es. Kalau lagi belanja, dia ama papanya bersekongkol, merayu membeli ice cream yang 2 literan, saudara saudara, kalau lagi summer nggak ada 4 hari, ludes.
Kadang kadang aku ngrasa propaganda papanya benar benar merasuk di dia. Suamiku tuh doyan banget yang namanya permen, coklat, ama Ice cream. Sedang aku jenis bukan orang yang ngefans, ama makanan itu. Makanya sejak Izhhar masih kecil selalu diarahkan ke makanan itu aja, biar ada temennya kali.
Dulu dia punya kebiasaan kaya papanya, makanin es batu, tapi terus aku kasih tahu, itu bisa bikin gigi jadi lemah, dan gampang sakit, dia nggak terlalu lagi.

Tapi tetep aja, dulu kalau pulang ke Salatiga, biar waktu mau tidur minta kipas angin, kalau udah tengah melem, minta selimut juga, "dingin , mama".

Friday, May 9, 2008

Pengin Pulang 2

Adikku yang tersayang*Hallo Din*, kalau aku nelpon kali , selalu berharap ada keajaiban kali ya, supaya aku bisa pulng lebih cepat dari rencana. Dia maunya aku dateng sebelum dia nglairin di awal Juli. Aku juga maunya gitu. Tapi yang punya tesis....

Belum lagi kalau lagi nelpon si Sofa, nanyain kapan pulang mulu, aduh aku uda kebelet pulang ni...

Kemarin nelpon teman yang di Medan, again , dik Hermin, seneng ndengerin cerita cerita kegiatan dia disana, ama kesibukan suaminya. Yang nggak jauh beda ama kegiatanku waktu masih tinggal disana. Suami yang super sibuk, tabungan yang selalu dirampok buat perjalanan balik ke Jawa, acara kumpul kumpul dengan ibu ibu Pipebi, Tennis (sekarang senam ya), Ngurusin anak sekolah dan lesnya, Jadi sopir antar jemput anak dan....papanya. Tapi yang paling seru adalah ...Nggosip nggak jelas, ngalor ngidul *yah, gitu deh, mostly ya nyindir nyindir orang, dosa ya?*.

Sebenarnya kalau aku pribadi , untuk saat ini pengin banget bisa tinggal di Semarang, kalau aja bisa ya pa....(tanpa harapan). Karena aku sejak lulus SMA , praktis njauh dari orangtua. Kayanya pengin juga sekali kali deket sama tempat tinggal orangtua, apalagi bapak, lagi sakit sekarang. Sedih juga ya, kalau lagi nelpon, tau orangtua sakit, kitanya jauh dimana, udah gitu mereka nanyain terus kapan kita pulang, hiks...
Tapi ya giman lagi, kan suamiku tercinta sudah disumpah, siap ditempatin dimana saja. ya sebagai istri yang baik, aku harus ngikut dong...*nunduk nunduk malu*.

Kapan mulai Packing?

Udah mulai sibuk, ni.
Ceritanya mau mulai packing. tapi tetep aja aras arsen. Ada aja yang jadi alasan.
Tadi ama kemarin ndata buku buku, punyaku, punya papa, ama Izhhar, ternyata banyak banget ya. Belum lagi buku buku literatur papa itu yang segede ganjel pintu *Pokokya tebel*. Ya kalau buku bukuku ya gitu lah, namanya juga kebanyakan novel, ya nggak ada yang tipis.

Belum lagi barang yang lain, yang bikin pusing ini, adalah mainan anakku....huuaaaa.. banyaaaak banget, mending kalau masih utuh, ada aja yang copot. Padahal temenku bilang mainan kaya punya anakku disini, kalau di Indo harganya lumyan nguras kantong. Belum lagi milah milah baju, mana yang mau dikardusin dulu, mana yang mau dipakai.

Kalau nanti masalah packing udah beres, genti beresin Unit, terus ngurus ke Agent supaya Bond cepet keluar.
Tapi ada satu PR lagi, njual mobil, supaya nggak kaya kejadian teman teman yang ngejual last minute.

Wednesday, May 7, 2008

Rejeki sampingan

Uda hampir 3 bulan nggak kerja *jangan bayangin kerja kantoran*, kemarin Dallas *manajer tempat kerjaku* nelpon. Udah berapa kali dia kasi sms panggilan aku kerja, tapi tak tolak mulu. Kerjaanku itu casual, jadi kalau di tempat kerjaku *kaya percetakan gitu* lagi overload kerjaannya, dia butuh banyak pegawai casual, nah aku salah satunya.

Bukan karena sombong atau nggak butuh duit lho, aku nolak nolak pangilannya, tapi 'pabriknya' udah pindah di Kedron, zone 3. Jauhnya booo. Kalu dulu masih di Bruncwick, biar ganti bis 2 kali tapi nggak sampai setengah jam. Lah tempat barunya tuh musti ganti bis ampe 3 kali atau almost 1,5 jam, suamiku nggak mau nganterin, selain karena jauh, sayang bensin, secara bensin naik terus tiap hari, juga karena aku harus berangkat kurang dari jam 6.30, bisa bisa anakku nggak sekolah cuma gara gara nganterin aku. Mau nyetir sendiri, SIMku udah mati sejak desember.

Padahal kalau lagi dipanggil setiap hari, lumayan juga lho dapetnya he, he, he....
Sebagai gambaran dengan kerja 3,5 hari aku bisa dapet Ipod classic yang 80 GB *pamer nih, jadi malu* . Sayang kerjaan ini kadang ada kadang nggak.

Gara gara nggak ada pendapatan,kalau pengin sesuatu, paling cuma bisa ditahan, malu binti kasian kalau minta terus atau ngrikiti uang belanja dari suami.
Tapi aku yakin, rejeki sudah diatur sama Allah.

Amazing Race

Semuanya mendadak tumpang tindih, mix up satu sama lain.
Satu sama lain bersaingan untuk diselesaikan.
Tidak ada bintang terang, kita hanya bisa berjalan merambat.
Aku jadi teringat Amazing Race, semua berkejaran dengan waktu, semua tugas harus dikerjakan dengan benar. Tidak cuma presisi, dan kecepatan yang bicara, keyakinan dan keberuntungan juga berperan besar.
Ekstasi yang menyenangkan, bayangan yang menyeramkan, semuanya berlarian di kepala.
I wish, we have 100 hands, 100 feet, and1000 million dollars *kidding*.


Tuhan, beri petunjuk terang.

Amin

Terharu banget , kemarin Pak Seno berkenan memimpin doa untuk ulangtahun Izhhar dan buat bapak yang lagi sakit. terima kasih sekali buat pak Suseno Hadi dan bapak bapak serta ibu ibu yang lain. Semoga Allas membalas kebaikan bapak dan ibu sekalian.

Amin

Electronic Must Buy (Kalau boleh Ngayal)

Tadi lagi nginfentaris barang barang MUST BUY, setibanya kita di tanah air nanti.

1. Mesin Cuci
Kemarin sebelum berangkat mesin cuciku SAMSUNG BIO yang sudah menemani aku selama 6 tahun, tiba tiba rusak, yang jalan cuma pengeringnya. Jadi emang musti ganti, yang lama nanti dibetulin atau diapain entar aja dipikirnya. Penginnya mau diganti ama Mesin cuci electrolux yang front door, yang kabarnya awet banget.


2. Kompor
Sebenarnya kompor 2 burner Electrolux itu lebih tua umurnya dari Izhhar, 8 tahun. Kita beli waktu pengantin baru. Sebenarnya kompor ini menurutku lumayan irit buat pemakian gasnya. Makanya aku heran punya ibuku yang lebih baru kok boros,jadinya ibuku lebih cinta ama yang Sanyo, padahal uda lebih tua. Udah berkali kali dibenerin, tapi suka kambuh penyakit komporku adalah, mati salah satu burnernya, jadi bayangin nggak jarang kalau masak agak banyak jadi single fighter. Terakhir waktu mau berangkat bener bener, udah nggak bisa nyala. Sebenarnya sedih juga mau gantiin ni kompor, bisa dibilang ini kompor perjuangan. Penginnya sih beli yang standing stove, yang sekalian ada oven ama grillnya,kompornya 4 tungku.....tapi wuiih mahalnya.



3. Kulkas
Sebenernya yang ini nggak perlu banget diganti, cuma karena satu pintu biasanya bermasalah ama frezernya, apalagi punyaku, Samsung Bio, tutup freezernya udah ilang kemana. Selebihnya sih nggak ada masalah. Umur ni kulkas sama ama mesin cucinya.

4. Air Conditioner
Sebenarmya aku punya 2 Ac, cuma karena yang satu window, jadi udah terpasang di kamar Izhhar di Cibubur, nggak mungkin dibawa bawa, jadi efektif cuma punya 1 AC Split Panasonic Ion, yang kalau kita ada kemungkinan pindah yang bisa dibawa. Itu berarti, sekali lagi KALAU kita tinggal di tempat yang baru harus ada AC tambahan buat Izhhar, ama 1 lagi kalau ada tamu.

Kayanya itu dulu kali ya, kalau nuruti maunya ya banyak banget, kaya pengin ganti Sony 29 flatku ama LCD yang gede, PC MAC buat Izhhar, Mixer Kitchenaid, Food Processor yang agak gedean (biar lebih puas kalau bikin bakso atau empek empek), dsb.

Boleh dong ngayal.

Tuesday, May 6, 2008

Buku Resep yang Asal


Lagi bikin Cup cake, masih dalam rangka ulangtahun Izhhar, buat dibagi di kelasnya. Karena kemarin udah capek banget, akhirnya baru bikin hari ini.Sesuai order Him Majesty, dia minta chocolat cup cake. Biasanya aku lebih percaya ama resep resep yang ada di mbah Google, tapi berhubung pernah beli buku tentang macam macam Cup cake, akhirnya aku coba buat dari salah satu resep yang ada disitu, judulnya si choc chip cup cake. Udah kita ikuti resepnya, halah bukanya coklat warnanya, tapi kaya kue vanilla gitu, biasa aja.

Akhirnya aku modifikasi sendiri, berhasil deh.

Agak kesel ama buku itu, nggak begitu jelas instruksinya, jadi kacau hasilnya, buang buang bahan ama waktu aja.

Entar sore mungkin baru kita hias, buat toppingnya, hopefully sih, berhasil.

Buat resepnya entar kita posting di cooking cornernya ya.

Monday, May 5, 2008

SELAMAT ULANG TAHUN ANAKKU

aHari ini tanggal 5 Mei.

Nggak terasa udah 7 tahun sejak 5 Mei 2001, udah hampir perjaka *becandaan orangtua banget*.
Hari ini, kita abis syukuran ulangtahun Izhhar. Nggak banyak yang diuandang, semua orang Indo yang kebetulan anak anaknya sekolah di Ironside juga.

Dari kemarin capek banget, bikin Siomay dan printilannya ama Bakso *juga ama printilannya*. Kalau kata suamiku aku emang maunya semua sempurna.....bener bener cuapek. Si papa banting tulang bersihin rumah. karena emang rencananya seharusnya minggu depan kita mau rayain di Mushola aja, waktu dia ngaji. Tapi ternyata minggu depan nggak ada TPA. Akhirnya mendadak kita kemarin *catet kemarin* kita mulai belanja kebutuhan dan memasak. Mulai dari belanja bahan masakan , buah, camilan, kue ulangtahun*karena aku nggak sempet bikin sendiri*, sampai isi Goody Bag.

Capek banget, tapi seneng, liat anakku seneng juga, semua orang juga nikamati, rasanya puas.


Dan yang paling penting, anakku yang udah 2 hari memenggil dirinya sendiri Birthday Boy, seneng banget . Dia bilang aku udah besar, udah 7 tahun.
Papa ama mama pasti selalu berdoa bagi semua kebaikan untuk Izhhar, semoga menjadi anak yang sholeh, berguna bagi dirinya, orang sekitarnya juga bagi bangsa dan negara jug agamanya.
Semoga segala kebaikan menyertai anak mama papa.


HAPPY BIRTHDAY IZHHAR

Foto foto nyusul, makasih buat Om dan tante Hadi, dan semuanya yang udah bantuin mama papa atas terselenggaranya acara ini.

Saturday, May 3, 2008

Penyanyi Yang Baru (aku Up Date)

Beberapa bulan yang lalu, waktu buka buka Youtube, nglihat penyanyi cowok Indo, masih seger, imut, pas denger suaranya.....hua....... Sexy.
Lagu lagunya si kayanya patah hati mulu, tapi suaranya bener bener ok, gini ni seharusnya penyanyi muda, kagak cuma modal tampang ama nama yang udah ngetop, ini biasanya artis artis sinetron.

Nama penyanyinya AFGAN * aku tau pasti pada bilang aku lambat*.
Jagoanku judul lagunya SADIS , bener bener sadis nyobek perasaan *kalau ini bener bener udah berlebihan, he,he,he* . Emang harus aku akui, ndengerin dia nyanyi, berasa balik lagi jadi ABG.

Suka juga ama Yovie and The Nuno, cumanggak tau kenapa berasa lagu lagunya beat beatnya hampir hampir sama gitu, tapi emang enak banget *kasus yang sama dengan Peter Pan*. Sebenarnya Yovie and The Nuno ini hampir hampir sama kaya Kahitna *Ya iyalah namanya juga nggak jauh dari Yovie Widianto*

Jadi pengin ngedownload buat Ipod ni.

Mungkin aku agak terbelakang atau nggak up to date, ya nggak papa lah, ini kan penilaian pribadi.

Friday, May 2, 2008

Kopi kopi di sekitar kita

Aku salut banget ama orang yang nemuin *artinya tahu gunanya pertama kali* namanya......KOPI.
Aku sendiri bukan termasuk coffe drinker, karena aku nggak terlalu suka kopi, agak pusing kalau abis minum. Tapi aku suka banget ama baunya.

Coba liat ya, dibelahan bumi bagian manapun pasti kenal yang namanya kopi, ada yang diminum sebagai 'ritual' yang wajib, diwaktu waktu tertentu *pagi misalnya*, ada yang untuk perawatan tubuh, ada yang faktor conditional aja, misalnya biar nggak ngantuk*hallo para mahasiswa dan bapak sopir*, atau yang cuma buat gaya hidup *biar bisa ngafe di cafe yang bikin naik gengsi*.

Macam dan keturunannya juga macem macem, dari black coffe, kopi pakai cream, ampe cappucino *dan masih banyak lagi, aku nggak terlalu banyak tahu*.
Ada yang diminum dingin , juga panas. Ada yang dateng dari Sumatra, Brazil dsb, Ada yang berjenis Arabica dan Robusta *Have no idea*.

Ada orang yang minum kopi kaya minum air putih, nggak kira kira banyaknya, dan nyruputnya, tapi justru itu mungkin kenikmatannya. Ada yang minumnya dinikmati, pelan pelan, ini pasti berlaku sekali untuk kopi yang satu cangkir minimal Rp 30 000 atau lagi nyari inspirasi.

Adik laki lakiku *Allo Fer* adalah tipe orang yang nggak bisa nggak harus minum kopi, dipagi hari, Black coffee. Dan dia tipe orang yang justru makin banyak kopi makin nikmat, kaya minum air putih saja. Dulu suamiku waktu kuliah S1 juga kaya gitu katanya. Duluuuuu banget katanya ibuku juga begitu, tapi sekarang ibuku nggak lagi.

Suamiku sekarang nggak terlalu minum kopi, kalau nggak perlu sekali dia jarang minum kopi, favorit dia cappucino *jadi ingat novelnya Icha Rahmani yang uda difilmin*.
AKu nggak terlalu suka banget, tapi kadang kalau lagi nemenin suamiku ke Starbuck *Berasa ninggin gengsi banget ya nyebutinnya* , aku suka yang ada unsur unsur coklatnya, kaya Frapuccino.

Kita bisa nemuin dan minum kopi di warung warung ala 'Mak Tika' (baca kaki lima), yang ini langganan suamiku waktu kuliah S1, sambil cangkrukan dengan harga mulai Rp 500 per gelas sampai di Cafe kaya Starbuck, Gloria Jeans , Java Coffee atau di lobby bintang 5 yang per gelasnya paling sedikit Rp 30 000, cuma untuk satu cangkir kecil. tapi aku yakin yang kita bayar di tempat tempat hip itu bukan hanya kopinya, tapi juga suasananya, bisa ngobrol, hang out ama teman atau saudara, bisa meeting, bisa internetan gratis...ups.

Suamiku pernah bilang walaupun misalnya dia punya pendapatan yang lumayanpun, dia merasa sayang kalau harus tiap hari mampir ke Starbuck dan sebangsanya *apalagi kalau di Indo*. Kalau cuma buat sekali kali bisa ditolirer, karena menurut suamiku, bagi orang yang nggak terlalu coffee mania pada akhirnya hanya buat memperkuat gaya hidup konsumerisme yang nggak penting. Kecuali kalau kita kesana untuk meeting yang bisa menghasilkan kebaikan. But , sekali lagi ini hanya pendapat kami.

Kalau di negara maju buat nongkrong di cafe cafe kaya gitu emang bukan suatu hal yang terlalu istimewa (kecuali ke club club)selain karena kebutuhan mereka dan atmosfirnya, tapi juga emang benar benar terjangkau untuk orang biasa *$ 4 saja* yang sama aja kalau kita beli dan minum teh botol atau aqua.
Itu sebabnya aku berani bilang bahwa emang kita orang di Indo*me, one of them* kalau harus ngafe selain untuk mendukung kerjaaan (meeting dan sebagainya) dengan mahalnya harga kopi di tempat tempat tersebut, dibanding dengan pendapatan kita dalam rupiah, pada akhirnya hanya mengejar ke prestisius annya. Selain karena segala alasan lain dan kenikmatannya yang aku sebutin diatas.

Tapi ada satu kopi yang nggak cuma enak di lidah dan tenggorokan, tapi juga di badan, namanya KOPI DANGDUT.......tarik mang!!!!!

Thursday, May 1, 2008

Malaikat kecilku

Akhir akhir ini perasaanku benar benar galau *maafkan kalau agak melankolik*. Rasanya sedih, merasa berdosa, merasa nggak berarti banget kalau lagi ngliat anakku. Aku yakin suamiku tercintapun ngerasa sama.

Pengin nangis......

Anakku, anak kami yang selalu(kami paksa) ngertiin keadan kami. Sebenarnya sudah lama dia minta hal ini *maaf nggak bisa sebutin*. Tapi ada suatu sebab kami nggak bisa memberikan sekarang. Sakit banget ya rasanya ternyata. Hal yang sepele, keinginan dia yang sepele, yang selalu tertunda dari dulu, selalu kalah karena keadaan. Dan dia selalu berusaha ngerti *anakku, sekecil itu udah bisa ngerti keadaan kami*, dan dia selalu yakin suatu saat akan tercapai, sama seperti keyakinan kami, yang entah mengapa, setiap saat itu datang, setiap saat itu juga msalah menghadang. Insya allah, next time will be better. I'm sure I can realize all. Dia benar benar bagai malaikat bagi kami.

Maafkan mama papa ya, anakku.

We are so proud of you.
Walaupun Izhhar sedih, tapi dia nggak mau membuat kami sedih karena permintaannya.