Thursday, July 30, 2009

Special dinner di Sushi tei Plasa Indonesia.

Wednesday, July 29, 2009

9th anniversary

9 tahun yang lalu. Kami, baru saja menyelesaikan akad nikah dan resepsi.

And, right now, we already have a lovely kid, 8 year old.
So far, kami berdua bangga banget sama perjalanan hidup kami, yang nggak selalu mulus, tapi yang pasti selalu dilindungi dengan doa restu orangtua.
Selama 9 tahun, kami benar benar berjuang sendiri, untuk mendirikan ekonomi dan kehidupan keluarga kami, tanpa bermaksud melupakan bantuan dari orangtua di tahun pertama kami.

Memang nggak sempurna, tapi di dunia ini apa ada yang sempurna, setidaknya kami selalu berusaha sebaik mungkin membangun kesempurnaan bagi keluarga kecil kami.

Syukur yang nggak terkira, atas semua rezeki, perlindungan, keselamatan, kesehatan, ilmu manfaat, anak dan keluarga yang sehat, karier, selalu kami panjatkan kepada Allah.
Semoga kami dihindarkan, dijauhkan dari hal hal yang tidak baik, orang yang mempunyai niat jahat, Amin,amin,amin ya robbul allamin.
Selalu dibimbing di jalanMu atas semua langkah kami.
Semoga selalu diberi kebahagian di dunia dan akherat . Amin, amin,amin.

Semoga kami bisa saling menjaga selamanya. Amin,amin,amin Ya robbul allamin.

Tuesday, July 28, 2009

Egoisme vs senyum anak

Akhir akhir ini, perasaanku sedikit kacau.
Though days, indeed.

Ngliat fenomena masalah masalah di sekitar kita, yang kadang kadang menjungkir balikan rasio dan akal sehat, kadang kadang bikin kita menjadi tidak konsisten terhadap prinsip kita. Tapi pertanyaannya adalah APAKAH HARUS DEMIKIAN?

Ada seseorang yang super munafik, repot banget ngurusin urusan orang, tanpa dia sadari bahwa masalah dia dengan orang lain itu seperti sebuah buku besar yang menjadi rahasia besar, dimana hanya dia saja yang tidak tahu kalau semua orang sudah tahu. I think they live in their own world.

Ada lagi yang dengan alasan kesepian, membutuhkan figur yang melindungi, tantangan baru dan sebagainya. Sampai nggak sempat untuk belajar bahwa apapun alasannya, semua perbuatan yang langsung atau tidak langsung menyakiti seorang apalagi orang banyak itu adalah tetap sebuah kejahatan.

Kebanyakan para laki laki, mengatas namakan tangung jawabnya atas ekonomi keluarga dan menggunakan alasan itu untuk menyembunyikan segala kejahatan yang sudah dia lakukan pada orang lain, istri dan anaknya. Kalau istri, yang kebetulan memilih mengabdikan dirinya di rumah demi anak anak yang sangat banyak, dan urusan rumah yang sama sekali nggak keren dan elite, menjadi terlihat tidak terurus dan tidak menarik, tiba tiba... protes, than what happen?.... Silahkan kamu yang kerja cari uang untuk keluarga . Sigkh. Berat kan beban ibu ibu? Sementara di luar sana lelakinya berhappy hour dengan siapa, bersayang sayangan, berdarling darlingan, semuanya ditutupi dengan kebohongan yang kronis.


Di sisi lain karena seringnya perempuan di posisikan sebagai sosok yang harus menerima semua perlakuan suami. Some of them, punya keberanian yang cenderung kelewatan, dengan ikut ikutan menikmati dunia yang tidak beda jauh sama apa yang dilakukan oleh suaminya. Jadi ceritanya adalah Revenge... kaya film india aja.
Coba deh sebelum menaikkan ego, tengok dulu anak kita. Kebayang nggak kalau mereka jadi kehilangan senyum mereka karena perbuatan kita para orang tua.
Ya, Allah semoga Engkau menjauhkan Kami dan keluarga kami dari hal hal yang tidak baik.


Yuk kita buat anak kita tersenyum. Karena hanya dengan senyum tulus mereka, dunia kita akan menjadi lebih baik.

Monday, July 27, 2009

I have a New bike

Menyusul Sepeda Scot punya Papa, dan Wim Cycle (biar lokal yang penting specsnya diatas rata rata)punya Izhhar, dengan sedikit paksaan dari papa akhirnya aku membeli sepeda juga.
Awalnya aku pengin beli MTB, Polygon aja, yang alloy, sudah cukup. Tapi si papa insist buat beli Seli alias sepeda lipat.

Akhirnya berburu lah kita ke Asem Reges. Lokasi yang banyak terdapat toko toko sepeda dengan harga bersaing (yang jelas lebih murah daripada R*** L***) Setelah menimbang dan sebagainya, pilihan jatuh ke Dahon,US made, kata penjualnya si, kalo mobil kelas Mercy, tapi tenang, kita milih seri A1 (sekali lagi kalo mercy ya C class).

Si Izhhar dan papa yang lebih excited, aku? biasa saja...*nggak bersyukur ya*
Papa dah sibuk bikin agenda bersepeda di hari libur.

Sebenarnya hubby, pengin banget bike to work, secara jarak rumah dengan kantor nggak seberapa jauh (Pancoran ke Thamrin), tapi aku keberatan, kecuali dia mau pakai masker oksigen.....*larangan dan anjuran yang sangat tidak masuk akal*
Dulu waktu kita tinggal di OZ, kita termasuk keluarga yang hobby adventuring sambil bersepeda. Dengan perlengkapan kita yang lumayan lengkap, walaupun semuanya harus ditinggalkan. Buat aku nyaman banget disana kalau buat bersepeda. Udaranya sangat mendukung, relatif lebih bersih dan bebas polusi. Selain selalu ada bike track yang pasti aman buat bikers.

Tapi aku yakin pemerintah suatu saat akan mempertimbangan pembangunan sarana dan prasarana yang berimbang untuk semua kepentingan seluruh rakyat *aminin aja* Amin, amin, amin.

Yuk meluangkan waktu untuk anak kita

Life is just like a Rollercoster. Kadang kita diatas kadang di bawah, kadang kecepatan sangat tinggi, kadang super pelan. But, whatever it is, we should enjoy it.

Seingatku dalam beberapa hal, dulu aku tidak terlalu kemaruk. Kalau aku menginginkan sesuatu, aku selalu mempunyai rem yang pakem atau speed yang super handal, tapi aku tahu kapan harus berhenti, kapan harus stop.

Keluargaku termasuk cukup, nggak kaya berlebihan, tetapi nggak kekurangan. Prinsip ortuku yang ' children come first', selalu membuat kami sedikit merasa nyaman akan kondisi, sekali tidak berlebihan, dan tidak protes ketika pas pasan.

Sekarang, ketika aku sudah mempunyai anak, prinsip mengedepankan kepentingan anak, ternyata tumbuh sendiri tanpa diperintah. Kebetulan aku dan hubby lumayan sudah merasa bersyukur atas segala nikmat yang sudah diberikan, jadi kepentingan anak selalu jadi prioritas. Mulai dari kebutuhan sekolah dan kebutuhan pokok. kalau kata bapakku 'Kepala buat kaki, kaki buat kepala', itu semboyan wajib orangtua.

Ada perasaan heran ketika ada beberapa orangtua yang relatif mapan secara ekonomi, menghadapi anak bisa timpang. Artinya, disatu sisi berlebihan, sampai terbilang nggak perlu. Tapi disatu sisi sangat kekurangan. Mereka lupa anak juga butuh hiburan, anak juga butuh kebersamaan dengan orangtua. Nggak perlu mahal tho? Bersepeda bareng bareng saja, mereka bakal fun.

I'm not the best parent too. But I try to be.

Thursday, July 23, 2009

Bla bla bla tentang CINTA

Sekali ini, aku pengin banget ngomong tentang cinta. Aku tahu banget, kalau cinta itu anugrah, rasanya yang pasti nikmat banget. Sayangnya karena saking nikmatnya, kadang kadang kita membutakan semua perasaan kita hanya berjalan dengan bermodalkan cinta*blah*.

Ok, don't blame LOVE.
Akhir akhir ini disekitarku sedang banyak sekali masalah karena cinta. Ada seseorang yang entah karena cinta atau nafsunya*forgive me, kalau aku salah*, rela menikmati sensasi yang dia kira cinta itu, dengan mengorbankan perasaan pasangan, orang tua bahkan anak anak mereka. That's it. those are all bull shit. Don't play with the children feeling.

Ada lagi seorang *again wanita* yang kali ini single dengan huge power, dengan alasan dedikasi kerja untuk menutupi egoisme perasaan dia terhadap bawahannya, rela melakukan manuver manuver yang tentunya diikuti ancaman sana sini, yang pasti terlalu remeh alasan alasan yang dia pakai untuk menekan anak buahnya ini (kalau diliat dari basic pendidikannya), ok fine, you have love. But, use your brain, lady. He has a family, don't blame another people just for your ambition.

Sedih banget, karena Allah mungkin menciptakan cinta tanpa mata, tapi Allah juga menciptakan kita lengkap demgam pikiran a.k.a akal budi. Dan bukan hanya dengan insting dan nafsu saja. Dan itu hanya bisa digunakan dengan baik kalau manusia mau sedikit berusaha mengkombinasikannya, supaya hidup jadi semakin indah.

Maaf, ini bukan curhat, tapi wujud keprihatinan terhadap sekitar kita. Bukan berarti aku lupa akan kewajibanku sendiri. It's coming first. The Duty.

Anyone?

Wednesday, July 15, 2009

Lagi M

Nggak tahu kenapa semakin lama kualitas dan kuantitas aku dalam menulis di blog semakin drop aja ya, mau belajar lagi ah, supaya semakin baik.

Hari Sabtu

Sabtu kemarin, kita ke Bandung, bareng sama keluarga tante Diana. misi pertama adalah Cikutra, si Dian pengin banget liat liat tas disana, akhirnya dia dapet 1 tas, aku dapet 1 clutch dan 1 gantungan kunci, all are from leather, love it.

Habis itu kita ke ITB, misinya supaya anak anak terpacu semangatnya, siapa tahu bisa tertanam di kepala mereka. Si Dafa yang pertama nyeletuk, bisa sekolah di'bengkel' A.K.A ITB, karena kita iming imingi bisa bikin robot transformers. Setelah itu Izhhar, tentu saja di rumah, gengsi dia kalau dibilang ngikut pendapat si Dafa.

Makan siang di warung Ampera. Muataffff, murah, enak. Tahunya itu lho yummm....
Setelah itu ke Riau, secret yang makin lama makin parah aja koleksinya. Dan yang pasti kalau ke Riau nggak pernah nggak kesasar, heran udah puluhan kali juga ke bandung tetep aja!!!!

Makan malam di Bakmi Golek, Dewi Sartika jakarta Timur.

Up date

I got cought, it's almost a month, very annoying. Hopefully it's not H1N1.

Izhhar dah mulai sekolah, good luck, baby...
Buat papa, semoga kabar baik untuk akhir bulan, benar benar jadi kenyataan yang baik, Amin, amin, amin Ya robbul allamin.

Satu hal lagi, kayanya kondisi kulitku semakin parah banget, semacam jerawat merah merah kecil yang ngganggu banget, hormon, atau pengaruh cuaca ya????
Dari dulu aku termasuk orang yang aman dari yang namanya jerawat. Bahkan waktu ABG dimana hormon sedang dalam puncak puncaknya, kulitku mulus mulus aja. Apa karena efek dari pulang dari Oz ya????