Sunday, April 13, 2008

Capek Gengsi

Aku sendiri pernah mengalami tahapan seperti itu. Nggak tau kenapa banyak dari sifat gengsianku sudah terbang entah kemana. Aku menyadari banget, kita nggak akan bisa bertahan hanya dengan gengsi kita.

Buat aku bohong aja kalau gengsi setinggi langit, tapi masih juga kita nggantungin diri ke orang lain.

Sampai sekarang aku bangga sekali menjadi ibu rumah tangga yang membesarkan anakku dengan tanganku sendiri, aku sangat bangga pergi ke pasar yang becek dan panas, aku juga bangga kalau bisa mendapatkan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh keluargaku dengan harga sangat murah.

Aku juga sangat bangga, waktu aku bisa kerja disini, pekerjaan yang notabene lebih rendah daripada pegawai pabrik. Perasaanku meluap sedemikian rupa ketika aku berhasil menjual masakanku dengan gemilang.

Dan aku akan dengan bangga menceritakan pada anakku dan cucuku bila waktunya tiba kelak.

Satu yang paling penting adalah aku bangga sekali dengan sikapku dan aku tidak berniat menjual harga diriku demi bisa tergantung gratis dengan orang lain.

Dan itu adalah kebanggaanku, semasih tidak merugikan , tidak menyakiti oranglain.

Terima kasih atas hujatan, pujian, caci maki dan sindiran dari orang. Aku hanya bisa berterima kasih saja. Karena aku nggak akan bisa memuaskan keinginan mereka kan. Sulit sekali semuaskan orang orang yang cuma akan bertepuk tangan kalau kita jatuh.

No comments: