Saturday, March 22, 2008

Yang Tidak kelihatan dan Yang Tidak Terdengar

Mesti ngomong apa ya soal negaraku. Fine...aku tetap cinta Indonesia *No Doubt* walaupun kata orang hujan emas di negara orang hujan batu di negara sendiri. Tapi kok makin hari aku nglihat berita tentang Indonesia kok makin ngenes. Mungkin nggak fair kalau aku selalu membandingkan dengan disini, tapi ini emang realistis, karena aku bisa dengan fair ngebandingin, karena aku ngalamin hidup di dua tempat ini, Indonesia ama Australia .Please, jangan bilang aku sok australi lho, karena kita mesti cerdas nyikapin sesuatu.

Semakin kacau itu yang aku rasakan tentang negaraku, maaf, saya nggak tahu sedikitpun tentang Lumpur Lapindo, yang aku tahu cuma sudah sangat banyak sekali keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka gara gara ni lumpur. Dan apa cuma gara gara yang mbaurekso Lapindo, ini salah satu menteri yang berasal dari satu partai besar, yang merupakan psangan politik dari sang pemimpin, jadi bencana yang sangat besar itu jadi tidak kelihatan?

Saya dulu milih pasangan SBY ama Jusuf Kalla itu karena percaya, mereka bakal jadi pasangan yang beda dari sebelum sebelumnya, punya karisma dan keberanian, buat nyelesein masalah bangsa walaupun tidak semuanya *kalau kita optimispun butuh waktu lama buat ngobatin 'penyakit' yang sudah mengkronis*. Tapi pada akhirnya, aku kok jadi suka malu sendiri ama statement statement dan tindakan Mr Vice President, yang menurut aku kurang pantas untuk seorang pemimpin besar sebuah bangsa yang cukup besar. Tapi yang bikin saya kecewa lagi, kok kayanya Mr president kok ngrasa agak sungkan ama wakilnya ini. Jadi seakan akan kok ada dualisme kepemimpinan.

Masalah inflasi yang makin menggila, sehingga harga harga makin naik yang yang akhirnya menyebabkan kasus kelaparan dimana mana, hik... sedihnya ya Allah waktu dengar kalau ada ibu hamil yang meninggal karena kelaparan dan anaknya yang lain yang berumur 4 kritis karena busung lapar. Duh, gusti.. kenapa saya cuma bisa mencela. Tapi kok sama sekali nggak ada komentar atau tindakan dari para pemimpin itu, mereka lebih sibuk ngresmiin ini itu, ngrayain ini itu. Semua yang tidak menyenangkan mendadak nggak kelihatan, dan nggak kedengeran.

No comments: