Wednesday, June 11, 2008

Manusia Bukan Robot

Manusia itu emang bukan robot ya. Kalau robot jelas perlakuan yang tidak benar secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan. Kalau manusia disakiti terus menerus tidak hanya kerusakan atau penderitaan fisik tapi juga batin, tapi efeknya kalau robot rusak, abis. Kalau manusia yang digerogoti perasaannya, jadi nggak jarang timbul dendam, antipati, trauma, kebencian atau bahkan sebuah pencerahan.

Ada kalanya penderitaan membuat manusia semakin bagus kualitasnya, tetapi nggak jarang juga yang memanfaatkan penderitaan tersebut sebagai sasaran kambing hitam secara terus menerus. Yang bahayanya kalau orang lain yang tidak seharusnya mengerti menjadi pelampiasan emosinya atau bahkan menuntut pengertian secara berlebihan dari orang lain.

Ternyata kadang kala umur manusia itu tidak selalu menjadi jaminan kedewasaan seseorang. Banyak sekali yang menuntut dihormati dan dihargai karena merasa lebih dewasa atau senior, tetapi perilakunya sendiri tidak mencerminkan kematangan budi pekerti dan cara bersikap sebagai orang yang sudah merasa atau sudah memang tua *pusing kan*. Semoga kita semua bisa jadi lebih baik.

Seperti semua orang saya juga pernah merasakan sakit hati dan merasa sangat menderita karena tekanan dari orang lain. Cuma kadang kadang kita tidak punya keberanian buat membela diri. Atau kadang kadang kita lebih suka menahan diri walaupun sakit dengan pertimbangan orang orang sekitar kita atau hal lain. Cuma kadang kadang kalau rasa sakit itu, yang sudah menahun dan mengkronis itu terbuka, kadang kita tanpa sadar akan mengeluarkan segala emosi atau teriakan atas pelampiasan emosi tersebut. Apalagi kalau kita selalu menjadi saksi penganiayaan batin terhadap seseorang yang sangat dekat secara terus menerus demi tercapainya kepentingan dari si penganiaya, yang bahkan orang yang dianiaya itupun masih selalu berpikiran baik pada si pelaku penganiayaan, kalau anda mesti berbuat apa?

Saya memang bukan superman yang harus berjuang melindungi dan menolong orang orang yang sedang menderita, tapi kalau perbuatan kita yang ingin meluruskan semuanya, dituduh atau dikembalikan dengan kata kata yang tidak pantas dan bahkan tidak ada hubungannya sama sekali. Maaf saja kalau semuanya jadi terburai ,kejahatan kejahatan orang tersebut di masa lalu, apalagi kalau itu menyangkut orang yang kita cintai dan hormati menjadi bahan bulanan orang lain tanpa belas kasihan. Sekalian sakit biar terbuka semua, biar semua jelas, biar tidak selalu mengadu domba orang untuk mencapai keinginannya sendiri. Biar kali ini saya yang jadi tembok, agar orang itu sadar bahwa tidak merasa paling benar sendiri. Saya tahu juga kalau orang orang seperti ini akan selalu merasa diri paling benar, akan mengubah sasaran ke arah saya sekarang.

Maaf saya sudah capek ditengah tengah ini semua. Ada saatnya kita tidak hanya bisa mengkasihani diri, walaupun sakit, we have to face it.

Anyone?

June 9th, 2008
Sebuah Kaca Benggala

1 comment:

Bunda Najmah said...

Selamat ... selamat udah dapet eyeshadownye ...