Wednesday, April 1, 2009

Terima Kasih

First, I have to say......Welcome me back!!!

Pulang ke Indo, benar benar menyenangkan. Dan semua yang terjadi secara kebetulan adalah suatu rencana besar. Moment moment down kami semua karena musibah pada anggota keluarga besar kami, benar benar di pilih Allah pada saat yang tepat, karena Allah tidak pernah salah.

Amazingly, itu membuat kami, aku khususnya, menjadi sangat, sangat kuat, (bukan dalam konteks as Naruto). Dan sekali lagi proses, proses, proses. Aku tidak bilang kalau hasil akhir itu nggak penting, tapi adalah bagaiman kita bisa melewati semua proses itu dengan benar, kita tidak akan hanya mendapat hasil akhir yang seharusnya tetapi juga hikmah, pelajaran, semangat dan aku nggak bisa ungkapkan apa lagi.

Aku harus bilang bahwa cinta dan keikhlasan itu yang membuat aku lebih bisa melawan segala kemarahan dan hadangan.

Sebagian dari tahun 2008, jelas bukan tahun yang ringan, tapi juga bukan tahun sial (karena saya tidak akan pernah memakai istilah ini). Dan ditahun ini aku belajar untuk tidak menyepelekan hal hal kecil. Dan di tahun ini juga aku merasa lebih dekat secara spiritul dengan Penciptaku (tapi tetep aja masih bolong bolong).

Aku yang biasa mendapatkan atau melakukan sesuatu dengan mudah, atau cenderung tidak peduli, kali ini aku dituntut sangat sabar. Sabar dalam segala hal. Walaupun tidak bisa 100%.
Dalam pandangan orang mungkin tidak akan terlihat banyak bedanya, tapi aku merasa aku sudah naik kelas. Keikhlasan, kesabaran juga air mata kami semua, suamiku, anakku, adik adikku, masku, mertuaku, adik adik iparku, bahkan keluarga besar semarang luar biasa membuat atau tepatnya mendorong ibuku terus berjuang. Dan aku sebagai orang yang harus selalu ada di sebelahnya pada saat semua proses itu membuat kami semakin optimis merasa perlu bersyukur.
Bahkan bapak walupun dalam alzimer, selalu berusaha memberi dukungan yang luar biasa untuk ibuku, dan itu aku tahu sangat berarti sekali buatnya.

Satu hal lagi, kadang kadang dalam situasi sulit, kita bahkan mendapatkan sebuah pencerahan, semangat untuk berjuang. Di tempat seperi itu, dengan berbagai banyak penderitaan, yang aku yakin bisa menghancurkan semua pride kalian, juga akan selalu menguras air mata, kami, ibuku khususnya menemukan arti dari persahabatan. Dukungan diantara mereka adalah suatu yang paling dahsyat, paling tulus dan paling ikhlas dan mostly paling indah dengan caranya. Bahkan kami mempunyai banyak saudara baru karenanya.

Saudaraku bahkan suamiku melihat aku sebagai sosok yang dingin dan tanpa air mata pada saat proses itu. Tapi aku merasa lebih baik aku menyimpannya sebagai sumber energiku.

Buat Yohanes (18 bulan) yang sedang berjuang melawan kanker paru paru beserta orangtuanya yang walupun masih muda tapi luar biasa hebat, semoga cepat sembuh, panjang umur, dan diberi segala kebaikan.
Buat ibu Sembiring dan bodyguard abadinya Pak Sembiring, terima kasih dari kami sekeluarga untuk persahabatannya dan semangatnya untuk saling menguatkan, semoga cepat sembuh dan panjang umur.
Buat semua yang tidak bisa kami sebutkan, segala kerontokan rambut, segala darah, air mata, tenaga dan material itu, insyaallah tidak akan berakhir sia sia.

By the way, they do make a joke about their cancer, ironicly. Funny for them, but never work for me.

No comments: