Wednesday, April 8, 2009

My Baby

Barusan ngambil hasil ujian tengah semester si Izhhar.
Jujur aku bangga sama dia, jelas nilainya jauh diatas rata rata kelas. Sekali lagi yang terendah adalah olahraga 80. Sisanya benar benar melebihi target.

Good Work, Baby!!!!
We are proud

Mama Papa.

Friday, April 3, 2009

Pilem Twilight


Kemarin beli DVD nya Twilight. Nonton berdua sama papa, nice.

Seperti biasa kalau sebuah novel dibuat dalam bentuk film, akan terasa kurang detail, but lumayanlah. Beberapa kali harus menjelaskan pada suamiku. Mungkin seharusnya aku tanya komen dan jalan ceritanya menurut suamiku dulu ya? jadi aku bisa mbandingin antara yang sudah membaca novelnya dan yang tidak, apa ada kesamaan visi dalam cerita *bok, penting banget apa*.

Memang harus diakui pemeran si Edward, cekcy *hi,hi,hi, kagak inget uda emak emak*.Tapi ada sedikit yang beda dengan yang ada dikepalaku, kenapa ya agak terasa kurang PD bila dibandingkan dengan Edward Cullen versi buku. Ada beberapa detail yang sedikit *sedikit* menyimpang, tapi it's ok lah.

But for all, I like that movie.
Alasannya? Penyegaran. Jadi inget akibatnya tadi malem *malu*.

Wednesday, April 1, 2009

Bukunya Jeng Stephanie a.k.a Twilight series


Aku dah denger tentang demam Twilight, udah lama. Dan secara itu buku Box office yang sudah bisa dipastiin menarik dan bagus, justru awalnya tidak membuat aku tertarik buat membacanya.

Sampai akhirnya baru sekitar 2 bulan yang lalu *basi banget kan* ,aku mau melirik ni buku. Dan anehnya semakin tidak terkendali. Habis dalam waktu sehari, besoknya bela belain ke book store lagi buat beli seri lanjutannya sekaligus New Moon dan Eclipse . Setelah itu berlanjut ke Breaking Dawn.

Harus aku akui gaya penulisan si Stephanie Meyer ini, sangat mengalir, enak diikuti, tidak banyak memakai istilah istilah biar kelihatan pinter, selain istilah istilah dunia vampire dan Werewolf.
Tentang kehidupan remaja, yang mungkin bagi sebagian orang yang sudah merasa dewasa, terkesan childish, tapi anehnya aku pribadi suka, dan aku yakin nggak cuma aku *secara best seller*. Dan walaupun itu tentang dunia mistis, dunia yang tidak sama seperti kita, tapi entah mengapa kita tidak akan merasa asing karenanya.

Kalau banyak yang bilang setelah baca novel ini jadi jatuh cinta sama Vampire, kayanya emang bener banget. Di buku itu digambarkan secara fisik mereka sangat sempurna *emang ada?* dibanding immortal people kaya kita. Kalau menurut saya kenapa harus digambarkan sangat sempurna, karena mereka bisa dikategorikan prodator manusia, yang pasti harus mempunyai daya tarik yang sangat kuat untuk mangsanya. Ingat tentang bagaimana serangga sangat suka sekali mendekati bunga bangkai. Bau yang harum, bagi mangsanya, sesuatu yang menarik bagi mangsanya.

Kalau secara isi, sudah pasti Twillight yang paling istimewa, karena itu yang membuat orang ingin melanjutkan membaca seri seri berikutnya. Dan seri yang paling menyedihkan atau menguras emosi *tapi anehnya menarik* adalah New Moon. Dan yang pasti disukai banyak orang adalah Happy Ending.

Dan seperti umumnya ABG yang baca buku remaja *ABG ya?* adalah bisa dipastikan jatuh cinta pada pemeran utamanya. Ya saya jatuh cinta pada Edward Collen, karena keobsesipannya pada cinta sejatinya Bella Swan. Dan sudah pasti dong kalau perempuan suka 'sedikit' sifat heroik yang dimiliki laki laki pujaannya, right?

Cintah Baca (Buku)

Did I say that my obsession is reading?

I love to read, so much. I can do anything while I'm reading, except driving.
Walaupun aku nggak suka julukan dari keluargaku ,kutu buku yang menurutku basi itu, tapi harus aku akui itu memang tidak salah.

Waktu aku kecil cita citaku adalah kerja di Gramedia (secara buku buku favoritku waktu kecil terbitan dese), sebagai apa saja, mulai dari SPGnya, atau yang paling indah adalah editor. Alasannya? supaya aku bisa baca gratis, sepuasnya, sebelum orang lain baca.
Uang jajanku hampir selalu aku tabung buat beli buku. Kayanya lebih puas. Kadang kadang aku nyewa. Sampai bapakku harus ngeluarin peraturan boleh baca buku buku favoritku kalau long holiday.
Saking anehnya, waktu kecil kalau udah nggak ada lagi yang tak baca, aku baca baca buku pelajarannya omku atau tanteku yang udah SMA, semakin ada gambarnya semakin seru *nerd*.

Dulu, sejak nggak kerja aku bisa menghabiskan uang Rp 300 000 cuma buat beli buku tanpa penyesalan, dalam satu kali belanja. Dan suamiku, cenderung cuek, udah tau. Nggak seperti kalau aku habis belanja yang lain. Kalau sekarang harga buku sudah naik, kayanya aku mesti lebih selektif, atau memilih menyewa kali, kalau memang ada. Atau mngkin di E-book????

Jadi kalau orang bisa mati gaya gara gara nggak ada handphone, aku bisa mati kebosanan kalau nggak ada buku.

Terima Kasih

First, I have to say......Welcome me back!!!

Pulang ke Indo, benar benar menyenangkan. Dan semua yang terjadi secara kebetulan adalah suatu rencana besar. Moment moment down kami semua karena musibah pada anggota keluarga besar kami, benar benar di pilih Allah pada saat yang tepat, karena Allah tidak pernah salah.

Amazingly, itu membuat kami, aku khususnya, menjadi sangat, sangat kuat, (bukan dalam konteks as Naruto). Dan sekali lagi proses, proses, proses. Aku tidak bilang kalau hasil akhir itu nggak penting, tapi adalah bagaiman kita bisa melewati semua proses itu dengan benar, kita tidak akan hanya mendapat hasil akhir yang seharusnya tetapi juga hikmah, pelajaran, semangat dan aku nggak bisa ungkapkan apa lagi.

Aku harus bilang bahwa cinta dan keikhlasan itu yang membuat aku lebih bisa melawan segala kemarahan dan hadangan.

Sebagian dari tahun 2008, jelas bukan tahun yang ringan, tapi juga bukan tahun sial (karena saya tidak akan pernah memakai istilah ini). Dan ditahun ini aku belajar untuk tidak menyepelekan hal hal kecil. Dan di tahun ini juga aku merasa lebih dekat secara spiritul dengan Penciptaku (tapi tetep aja masih bolong bolong).

Aku yang biasa mendapatkan atau melakukan sesuatu dengan mudah, atau cenderung tidak peduli, kali ini aku dituntut sangat sabar. Sabar dalam segala hal. Walaupun tidak bisa 100%.
Dalam pandangan orang mungkin tidak akan terlihat banyak bedanya, tapi aku merasa aku sudah naik kelas. Keikhlasan, kesabaran juga air mata kami semua, suamiku, anakku, adik adikku, masku, mertuaku, adik adik iparku, bahkan keluarga besar semarang luar biasa membuat atau tepatnya mendorong ibuku terus berjuang. Dan aku sebagai orang yang harus selalu ada di sebelahnya pada saat semua proses itu membuat kami semakin optimis merasa perlu bersyukur.
Bahkan bapak walupun dalam alzimer, selalu berusaha memberi dukungan yang luar biasa untuk ibuku, dan itu aku tahu sangat berarti sekali buatnya.

Satu hal lagi, kadang kadang dalam situasi sulit, kita bahkan mendapatkan sebuah pencerahan, semangat untuk berjuang. Di tempat seperi itu, dengan berbagai banyak penderitaan, yang aku yakin bisa menghancurkan semua pride kalian, juga akan selalu menguras air mata, kami, ibuku khususnya menemukan arti dari persahabatan. Dukungan diantara mereka adalah suatu yang paling dahsyat, paling tulus dan paling ikhlas dan mostly paling indah dengan caranya. Bahkan kami mempunyai banyak saudara baru karenanya.

Saudaraku bahkan suamiku melihat aku sebagai sosok yang dingin dan tanpa air mata pada saat proses itu. Tapi aku merasa lebih baik aku menyimpannya sebagai sumber energiku.

Buat Yohanes (18 bulan) yang sedang berjuang melawan kanker paru paru beserta orangtuanya yang walupun masih muda tapi luar biasa hebat, semoga cepat sembuh, panjang umur, dan diberi segala kebaikan.
Buat ibu Sembiring dan bodyguard abadinya Pak Sembiring, terima kasih dari kami sekeluarga untuk persahabatannya dan semangatnya untuk saling menguatkan, semoga cepat sembuh dan panjang umur.
Buat semua yang tidak bisa kami sebutkan, segala kerontokan rambut, segala darah, air mata, tenaga dan material itu, insyaallah tidak akan berakhir sia sia.

By the way, they do make a joke about their cancer, ironicly. Funny for them, but never work for me.